Mencermati

Kehidupan tidak hanya dilewati begitu saja, Pelajari Masa Lalu

Rencakan

Merencanakan segala hal untuk kehidupan di masa mendatang

Berpikir

Menimbang, baik dan buruk dari setiap keputusan

Mencatat

Tulis semua impian, buka lah kembali ketika tak punya mimpi

Pukulan

Terkadang, semuanya jadi berantakan. Tak perlu menjadikannya menjadi sebuah penyesalan

Sunday, May 5, 2013

Amor

Setelah begitu lama tidak membuat postingan di blog ini. Ya, karena beberapa kegiatan yang memang menyita waktu dan tentunya faktor kemalasan yang sering mengganggu. Padahal, banyak sekali hal yang tentunya ingin Saya tuliskan di blog ini. Tapi, karena memang sudah terlalu banyak dan tidak langsung di tulis di sini, akhirnya semua itu berakhir dengan sebuah keinginan saja tanpa ada realisasi untuk di tulis.

Malam ini, entah kenapa tiba" salah satu teman Saya membuat sebuah status di facebook. Di bercerita tentang bagaimana sulitnya menjadi orang yang sederhana ketika menemukan pasangan hidup. seperti Saya :D. Mungkin benar, mungkin juga hanya perasaan. Tapi, Saya tiba - tiba teringat dengan salah satu video yang di temukan di You Tube. Silakan di nikmati ^_^


Wednesday, April 10, 2013

Skripsiku Sayang, Skripsiku Malang

Menunggu adalah hal yang paling membosankan dalam hidup Saya. Apalagi, harus berlama – lama menunggu kedatangan dosen hanya untuk meminta bimbingan untuk skripsi. Ya, seperti sekarang ini. Setelah 1 jam lalu Saya hubungi melalui telephone, dan katanya sedang dalam perjalanan. Padahal jarak tempuh menuju dari rumahnya ke kampus tidak akan sampai menghabiskan waktu 30 menit.
Segelas kopi hitam, 1 botol minuman energi dan berbatang – batang rokok telah dihabiskan hanya untuk sekedar menununggu kedatangannya. Ah, entah dimana sekarang beliau berada. Hanya saja, Saya sudah tak kerasan lagi menunggunya sendiri di sini.
Mungkin ini adalah waktu terlama Saya menunggu seorang dosen di kampus, sebelumnya paling lama Saya hanya mampu menunggu kedatangan Dosen sekitar 15 menitan saja. Sepertinya, ini harus masuk dalam catatan “Buku Rekor Dunia” :D.
Saya manusia dan beliau juga manusia, sama – sama mempunyai kesibukan dan sama – sama memiliki kepentingan masing – masing. Tapi menjadi mahasiswa yang harus menunggu berlama – lama sedangkan Dosennya tidak kunjung dating, itu tidak lagi menjadi hal yang manusiawi, mesipun ini sudah jadi tradisi, apalagi ketika sedang memasuki masa – masa penulisan skripsi.
Ini adalah sebuah tradisi yang harus dihilangkan, tradisi konyol yang pada ujungnya hanya akan menguntungkan satu belah pihak saja. Di kampus, mahasiswa menunggu Dosen, sedang di luar sana Dosen masih enggan untuk pergi ke kampus. Atau masih ada keperluan lain yang lebih penting daripada sekedar menemui mahasiswa kesayangannya di kampus tercinta. Pertanyaannya kemudian adalah “Dimana rasa saling menghargai dan menghormati yang dulu diajarkan Dosen semasa kuliah? Apakah ini hanya menjadi sebuah kajian teoritis saja tanpa adanya pengamalan atas semua yang mereka khutbah kan di depan kelas ?
Tentu ini menjadi sebuah pertanyaan besar yang bisa saja dapat dijadikan sebagai sebuah bahan penelitian skripsi. Tetapi, apakah ada yang mau mengangakat hal ini sebagai sebuah bahan penelitian ? Sepertinya ini hanya akan menjadi buah bibir saja tanpa ada tindakan lebih lanjut. Lagipula, jika nantinya ini menjadi sebuah bahan penelitian, sepertinya ini akan menjadi batu sandungan bagi mahasiswa tersebut. Setidaknya ini akan menjadi semacam sindiran bagi para dosen heuheu.
Pukul 14.00 WIB, sudah 5 jam sang dosen pun akhirnya datang. Dengan muka yang sedikit sinis beliau justru berkata “Bentar ya Rud, ke kelas dulu” sambil menuju salah satu tempat seminar proposal skripsi berlangsung. Ah, sebagai seorang manusia Saya tidak menganggap ini sebagai sebuah bentuk kesabaran. Setelah menunggu sekian lama, dan ketika sudah sampai hanya di beri ucapan manis seperti itu. Ingin rasanya melemparkan barang yang ada di tangan Saya waktu itu. Meski, tidak menuju kea rah mukanya, tapi setidaknya Saya sudah meluapkan nafsu yang terlanjur didiamkan sejak tadi pagi. Begitu mudahnya, beliau mengatakan hal demikian kepada orang yang telah menunggunya sekian lama. Kembali, Saya menanyakan nilai – nilai tentang kemanusiaan yang dulu beliau katakana di depan kelas.
Masih menunggu di depan ruang jurusan, sementara Sang Dosen masih asyik khutbah tentang seminar di kelas. Untuk kali ini Saya merasa menjadi orang yang tertinggal, di saat orang lain sudah mendapatkan SK Bimbingan, Saya masih sibuk mencari jalan akhir proposal. Ini tidak bisa di diamkan, bagaimanapun lulus sebagai seorang mahasiswa, adalah menjadi cita – cita terakhir Saya di kampus ini. Bukan tentang gelar, bukan tentang ketenaran, dan bukan tentang menjadi seorang manusia yang bangga dengan gelar pendidikan. Tapi, Saya sudah sangat muak untuk berlama – lama tinggal di kampus ini.
Masih banyak hal lain di luar sana yang bisa Saya lakukan daripada berpikir untuk menjadi seorang sarjana. Saya pun tidak ingin terus berlarut – larut hanya mengurus perjalanan kesarjanaan ini. Bahkan menjadi seorang sarjana pun bukanlah menjadi hal yang termasuk dalam skala prioritas utama, bagi Saya gelar itu tak cukup penting. Tapi, menjadi orang yang bisa bagi sesame itu jauh lebih penting. Ah, Sang Dosen masih tak juga kelihatan batang hidungnya. Entah kapan beliau akan keluar dari lubang seminat itu.
Sementara awan sudah sangat terlihat mendung, udara mulai begitu dingin, jaket pun sudah tak cukup hangat lagi. Entah berapa banyak batang rokok yang dihabiskan dari tadi pagi, mungkin paru – paru ini sudah sangat hitam, dan rasa kantuk pun mulai menyerang. Ah, entah sampai kapan Aku harus bertahan :/
Benar saja, hujan sudah semakin deras, tapi dingin tak sedikit pun dirasakan. Sementara sang dosen masih asyik dengan mahasiswa seminarnya, dan tak sedikitpun menghiraukan Saya. Pukul 15.34 WIB Saya pindah ke halaman depan perpustakaan. Karena sepatu yang terlanjur basah dan tidak akan nyaman jika harus di buka hanya untuk masuk ke dalam ruangan. Sementara itu, Saya semakin gelisah, sedang hujan tak juga kunjung reda. Mustahil jika mesti pulang sekarang, dan mustahil pula jika harus terus berlama - lama di kampus "tercinta" ini. 
Semuanya semakin memuakan,  sebungkus rokok sudah dihabiskan, padahal Saya belum makan nasi dari pagi. Ini lah pengorbanan mahasiswa mu Pak Dosen, membiarkan perut keroncongan dan dan terlarut dalam penantian hanya berbekal sedikit harapan. Oh Pak Dosen, apakah Anda masih menyimpan sedikit rasa kemanusiaan ?
Tak pernah Saya diam di kampus hanya untuk menunggu seorang Dosen hingga sore hari seperti sekarang ini. Ini semua hanya untuk menghormati orang tua yang selalu menginginkan anaknya menjadi orang yang berhasil. Jika tidak berpikir tentang ini, Aku pun tak sudi duduk berlama - lama di sini.
Angin semakin kencang, dingin semakin merangsak ke seluruh tubuh. Sampai tulisan ini Saya ketik, sang dosen masih enggan menemui mahasiswa yang malang ini.

Skripsiku Sayang, Skripsiku Malang......

Sunday, February 3, 2013

Akhirnya Kau Menikah ^_^

Hari ini, sepertinya akan menjadi sejarah untuk kita berdua. Kita akan bersama - sama untuk melanjutkan kehidupan yang lebih serius, Kau dengan suamimu, dan Aku harus lebih serius untuk mengikhlaskanmu :)

03 Februari 2013, siang tadi Kau baru saja melangsungkan pernikahan dengan lelaki pilihanmu ketika kuliah. Dengan baju berwarna merah, kalian berdua nampak gagah seperti sepasang kekasih yang telah siap menjalani semuanya dan tidak bisa dipisahkan. Di sebuah gedung dengan konsep yang begitu mewah tetapi tidak menghilangkan tradisi daerah. Riasan pengantin dan juga "wedding set" yang elegan dicampur dengan kesenian sunda begitu sangat mengasyikan. 

Sesekali Aku berbicara sendiri dalam hati " Ah, untung saja Kau menikah dengannya. Setidaknya dia bisa memberikan sebuah pesta pernikahan yang megah seperti ini dan sepertinya Kau pun bahagia duduk bersanding dengannya ". Itu lah yang selalu Aku yakinkan dalam hati ketika melihatmu tersenyum dan tertawa di atas kursi itu.

Tak ada yang bisa Aku berikan pada pesta pernikahanmu, hanya sebuah gambar sketsa wajah kalian berdua yang di bingkai dengan warna emas dan akan mengingatkan tentang kebersamaan kalian waktu dulu, warna emas sebagai tanda bahwa kamu pantas mendapatkan sesuatu yang sangat berharga dan istimewa. Itu hanya sebuah kado sederhana, tentunya kado yang paling indah pada hari itu adalah ijab qabul  yang diucapkan suamimu. Bagi seorang wanita, mungkin itu lah kado yang paling di tunggu seumur hidupnya. Dijadikan sebagai pasangan hidup yang sah dan menjalani kehidupan sakinah.

Ketika bersalaman denganmu tadi, mungkin Kau hanya akan melihat senyum kecil saja. Nyatanya Aku begitu bahagia, hanya saja tak mungkin Aku terlalu memperlihatkan keceriaan waktu itu. Apalagi ketika kita di foto bersama dan Kau sempat menggandeng lenganku. Ah, rasanya jantung ini mau copot saja, dan rasanya ingin sekali melepaskan gandengan itu karena Aku merasa tak enak saja jika di lihat orang lain. Meski akhirnya, seketika kau pun melepaskannya lagi gandengan itu. Seperti mencoba melepaskanku dari tekanan yang begitu sangat kuat dan dahsyat.

Tak banyak yang bisa Aku katakan kali ini Luigi, yang jelas hanya doa yang bisa ku bagi denganmu, itu saja. Sejak hari ini, kita jelas - jelas berbeda. Mari kita menjalani kisah yang tersisa, tanpa beban dan tanpa perasaan tertekan ^_^

~ Will ~


Thursday, January 31, 2013

Jangan PLIN - PLAN !!!

Hari ini, akhirnya PPL yang sudah berjalan selama 3 bulan ke belakang akhirnya beres juga. Di tutup dengan kegiatan Maulid Nabi bersama seluruh siswa dan juga Guru di sana. Meski sedikit ricuh dan situasi yang anak - anak yang tidak bisa terkontrol dengan begitu baik tapi secara keseluruhan acara tadi bisa selesai dengan hasil yang cukup memuaskan. Dengan bintang tamu salah satu ustadz yang cukup kondang, acara tadi berhasil menghibur seluruh peserta yang hadir di masjid pagi ini.

Meskipun sudah selesai, tapi nyatanya ini belum berakhir sepenuhnya karena masih ada laporan yang harus segera diselesaikan akhir minggu ini supaya tidak ada lagi pekerjaan yang ditunda - tunda dan berlarut - larut. Sama seperti halnya KKN terdahulu, di akhir - akhir acara selalu saja ada hal - hal yang sering menjadi bahan perdebatan. Ya, mungkin saja ini sudah menjadi sebuah tradisi yang tidak bisa dipisahkan.

Lagi - lagi masalah utama yang muncul adalah sikap tidak konsisten mereka terhadap setiap hasil musyawarah. Berawal dari adanya laporan akhir yang harus segera dibereskan, kami merasa keberatan dengan format yang diberikan oleh pihak sekolah karena setelah di hitung - hitung akan membutuhkan biaya yang cukup banyak. Setelah beberapa kali berdiskusi, dengan Guru Pamong akhirnya kami menemukan sedikit celah supaya laporan ini bisa lebih meminimalisir pengeluaran. Tapi, nyatanya sikap tidak konsisten mereka selalu saja menjadi pokok permasalahan yang utama. Selalu saja ada hal - hal baru yang diusulkan ketika hasil keputusan musyawarah sudah bulat, dan itu menjadikan semuanya menjadi mentah lagi. Dan Saya pikir, tidak ada gunanya juga kalo memang bermusyawarah tetapi setiap hasilnya tidak pernah dijalankan.

Hal ini sempat menyulut emosi, tetapi untuk sekarang Saya mencoba untuk lebih tenang dan lebih memilih untuk pergi dan tidak meneruskan perbincangan supaya kejadian ketika KKN tidak terulang kembali. Entah apa yang ada di pikiran mereka, sikap plin - plan mereka selalu Saya rasakan sejak mulai KKN dulu. Entah ada apa di balik itu semua, tapi sampai kapanpun Saya tidak mau bekerja sama dengan orang - orang yang tidak konsisten dengan perkataan mereka sendiri !!!

Sunday, January 13, 2013

Hapus Skripsi !!!

Skripsi.....oh Skripsi

Bagi setiap mahasiswa, membuat skripsi adalah menjadi sebuah kewajiban sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar S.1. Sekaligus mungkin, menjadi hal yang paling dibenci selama masa perkuliahan, termasuk Saya. Bukan karena susah membuat skripsi ataupun tidak ada ide untuk membuat skripsi, hanya saja ada beberapa hal yang sering menjadi batu penghalang pada saat membuat skripsi.

Bagi Saya, skripsi itu adalah sebuah hasil karya yang patut mendapatkan sebuah apresiasi. Bagaimana pola pikir kita ditantang untuk bisa berfikir membuat sebuah karya tulis yang bisa bermanfaat dikemudian hari. Sebuah tulisan yang tidak hanya berasal dari copy paste, tetapi juga sebagai sebuah pembentukan karakter selama masa perkuliahan.

Sebelum membuat skripsi, pertama - tama yang harus di buat adalah "judul". Dan tentunya, tidak semua judul bisa disetujui oleh dosen. Dengan alasan, sudah banyak yang memakai judul tersebut, judulnya tidak sinkron dengan jurusan yang di tempuh, atau mungkin judulnya terlalu extreme sehingga jika saja nanti di buat menjadi sebuah skripsi bisa menimbulkan kekacauan. 

Ya, dosen memang mempunyai hak prerogatif untuk setuju ataupun tidak setuju dengan judul yang diajukan oleh setiap mahasiswa. Tapi terkadang, Saya sering berpikir bahwa jika mengajukan judul saja harus mendapatkan persetujuan dosen, apakah lantas ini bukan sebuah pengkebirian pemikiran ? Bagi Saya, asalkan judul skripsi itu masih sinkron dengan jurusan yang diambilnya, mengapa tidak dosen tersebut hanya memberikannya usulan revisi judul, bukan sebatas hanya bisa mengatakan "YA atau TIDAK". Dan juga, jika memang ada kesamaan judul apakah mungkin 2 orang manusia bisa membuat 1 skripsi dengan isi yang sama persis ? Bisa saja memang, jika skripsi itu memang hasil menjiplak dari internet atau "di buatkan" oleh orang yang sama.




Tidak hanya itu, ketika berbicara tentang dosen maka kita juga akan membahas tentang waktu. Ketika mengajukan judul saja, kita harus rela menunggu berjam - jam hanya untuk mengusulkan judul. dan belum tentu juga judul itu di terima. Terkadang, Saya berpikir bahwa ketika berurusan dengan skripsi maka dosen seakan - akan menjadi raja. Bebas menentukan waktu, bebas menentukan "Ya atau Tidak", lantas apa bedanya dengan diktator ? Seyogianya, seorang dosen sekalipun harus memahami kondisi mahasiswa tidak hanya memikirkan dirinya sendiri. Dosen memang sibuk, tapi bukan berarti setiap mahasiswa juga tidak mempunyai kepentingan di luar sana.

Ketika berpikir tentang hal - hal ini maka Saya menjadi sangat tidak bersemangat untuk mengerjakan skripsi. Bukan tidak mau berusaha, hanya saja Saya tidak terbiasa jika harus meminta dengan sikap yang berlebihan, seperti halnya menunggu dosen dengan waktu yang sangat lama. Dosen yang sudah di bayar oleh kita setiap semesternya, seharusnya memberikan pelayanan yang baik terhadap mahasiwa, bukan menjadikan mahasiswa sebagai sebuah obyek yang bisa di atur sedemikian rupa supaya menuruti apa yang diinginkannya. Jika hal ini terus berlanjut, lantas kapan dunia pendidikan Indonesia mau maju jika rasa kediktatoran itu masih dipelihara dengan baik.

Jika saja harus menunggu waktu yang lama untuk mendapatkan acc judul, atau pun pengkebirian terhadap pemikiran mahasiswa. Terkadang Saya berpikir, Bagaimana kalo seandainya Skripsi di hapus saja sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar S.1 ?
  

Friday, January 11, 2013

11:11 #reMinDer

Hellooooo My blog :)

Tiga bulan lebih Saya tidak membuat postingan baru, hanya sesekali mengecek untuk memastikan bahwa blog ini dalam keadaan baik - baik saja. Walaupun, memang bisa dipastikan tidak akan terjadi apa - apa karena Saya memang bukan seorang publik figur ataupun tokoh politik yang kapan saja blognya bisa diretas oleh orang lain. Seperti kasus yang menimpa Pak SBY 2 hari yang lalu, ketika website resminya di retas oleh sekumpulan hacker yang mengaku dirinya "HACKER JEMBER". Tapi, Saya tidak akan membahas persoalan itu, karena memang tidak ada urusan juga :D

3 bulan terakhir ini Saya memang sedikit disibukan dengan beberapa kegiatan perkuliahan. Salah satunya KKN selama 1,5 bulan lebih pada bulan agustus dulu. Dan selang 2 minggu langsung diikuti dengan PPL, yang jika memang sesuai jadwal akan berakhir pada bulan ini. Ditambah dengan beberapa pekerjaan yang memang selalu lebih banyak ketika memasuki akhir tahun. Tanpa bermaksud untuk sombong atau apapun, tapi inilah kehidupan Saya. Demi menutup semua kebutuhan sehari - hari Saya memang mengkondisikan diri untuk bekerja lebih keras dan itupun berpengaruh pada berkurangnya waktu yang Saya miliki. Bahkan, hampir tidak mempunyai waktu bermain untuk sekedar berkumpul dengan teman - teman atau menghabiskan akhir pekan. Berat memang, tapi setiap perjuangan akan di bayar dengan hasil yang setimpal ^_^

Setiap harinya, selalu saja muncul ide - ide baru untuk membuat beberapa tulisan tapi rasa malas itu semakin menjadi - jadi. Alhasil, blog ini pun tidur begitu nyenyak dengan waktu yang begitu lama. dan semua ide itu pun hilang begitu saja dengan sendirinya. Makanya, untuk tahun sekarang semoga tidak ada alasan lagi bagi Saya untuk tidak menulis :)

Saya memang sudah merencanakan ini sejak awal, membuat postingan baru bertepatan dengan tanggal kelahiran Saya yang ke-23. 11 Januari adalah hari yang memang menjadi akan selalu memberikan hal - hal yang cukup bersejarah. Seperti tahun kemarin, kado yang paling berkesan ketika itu adalah Saya harus keluar dari tempat kerja yang dulu. Tetapi, mungkin ini adalah jalan yang terbaik untuk menjalani kehidupan Saya kedepannya. Dan alhamdulillah, setelah keluar dari tempat kerja yang dulu, Saya merasakan kehidupan yang lebih baik.

Meskipun tidak seperti orang lain, yang akan selalu mendapatkan ucapan ulang tahun, kado, atau apapun yang bisa membuat hari - harinya menjadi lebih berwarna. Saya tidak terlalu berharap dengan hal itu, bagi Saya menjalani keseharian tanpa stress dan kegelisahan adalah menjadi do'a yang utama untuk menjalani tahun ini dengan lebih baik.

Seperti halnya, seorang wanita yang pernah dekat cukup lama dengan Saya selama 2 tahun terakhir ini. Katakanlah "MD", begitu lah Saya memanggilnya. Seorang wanita berparas cantik, lesung pipi yang manis, berjilbab dan juga aktivis di kampusnya. Jika saja ada 1 orang yang Saya harapkan akan mengucapkan ucapan selamat tahun, itu adalah dia. Tapi siapa sangka ? meskipun kita begitu dekat selama beberapa tahun terakhir ini, dia pun tak cukup dekat untuk sekedar tahu tanggal lahir Saya. Miris bukan ? Ya memang miris :D.

Malam ini entah sebuah kebetulan atau tidak Saya bertemu dengannya di mimpi. Dan di sana pun dia tidak berkata apa - apa, bahkan tersenyum sekalipun. Ya sudahlah, Saya juga tidak bisa memaksa dia untuk mengingat hal ini. Mungkin baginya ini bukanlah tidak menjadi hal yang prioritas, seperti yang pernah ia katakan "Lagian Aku kan bukan siapa - siapa kamu !!!". Dan ini adalah sebuah pembenaran yang begitu menyakitkan, setelah kedekatan yang begitu lama, setelah berbagai cerita yang kerap ia ceritakan di setiap malamnya. Tentang pacarnya, kampusnya, teman - temannya atau apapun yang pernah kita bagi bersama. Tapi, kata - kata itu lah yang selalu menyadarkan posisi Saya sebenarnya. Teringat dengan salah satu lirik lagu Iwan Fals pada lagunya yang berjudul Kesaksian "Kenyataan, harus dikabarkan". Dan ini lah kenyataan yang memang sebenarnya terjadi. Pedih memang, tapi ini tidak lebih pedih ketika harus mengakui bahwa Saya masih mencintainya hingga saat ini. Aneh memang, tapi ini lah kenyataannya :D.

Di usia Saya yang ke-23 ini, tidak begitu banyak hal - hal yang menjadi target hidup di tahun ini. Seperti halnya tahun kemarin, dari sekian banyak resolusi yang Saya buat di awal tahun, tersisa 1 resolusi yang tidak bisa di capai. Hanya beberapa hal yang harus di siapkan sebelum menuju masa usia yang serius, masa dimana segala sesuatunya harus dipersiapkan dengan begitu matang. Semoga saja, resolusi untuk tahun bisa tercapai semuanya. Amin ^_^


Sampai detik ini pun, Saya hanya mendapatkan ucapan ulang tahun dari 3 teman dekat saja. Tapi, siapa peduli ? Saya memang tidak begitu yakin akan ada orang di luar sana yang mengingatnya. Hanya mencoba menerima kenyataan dan menjalani kehidupan ini seperti seharusnya. Sama halnya dengan apa yang telah menjadi fokus Saya di tahun ini. Fokus pada hal - hal yang bisa membangun kehidupan Saya yang lebih baik. Fokus pada kehidupan dan masa depan yang lebih baik. Semoga ini tidak sekedar menjadi sebuah harapan kosong saja, tetapi menjadi sebuah kenyataan sebagaimana mestinya.

Happy birthday to me, happy birthday to reality ^_^