Belakangan ini saya tidak mengerti dengan apa yang sedang dirasakan. Selama 23 tahun dan baru kali ini merasakan hal yang seperti ini. Ada sebuah perasaan dimana saya benar – benar tidak merasakan apapun. Tidak senang, tidak sedih dan tidak keduanya. Entah perasaan seperti apa ini sebenarnya ?
Bermain PES tidak lagi memberikan kesenangan yang begitu menggembirakan. Bermain, memasukan bola, goal dan sudah begitu saja, tidak ada yang special seperti sebelumnya. Tidak ada rasa greget yang bisa menimbulkan semangat ketika memainkannya.
Belakangan ini pun menikmati kopi tak lebih seperti minum air putih biasa, tidak ada sensasi ketika menghirup aroma kopi setelah baru saja di seduh. Merokok pun tidak ada lagi kesenangannya, tak lebih dari sekedar menghisap asap lantas menyemburkannya lagi. Dan terus saja begitu.
Ketika membaca buku, tidak ada ekspresi yang berlebihan seperti biasanya. Setiap kalimat yang dibaca, lembar demi lembar halaman yang di bolak balik tidak memberikan makna dari setiap kata yang telah di lewati. Ekspresi yang biasa saja, datar, tak ada yang special.
Lalu apa ini ? sampai saat ini saya belum bisa mendapatkan jawabannya. Hampir setiap malam saya berdiam diri di kamar, untuk befikir dan mencari sesuatu hal yang bisa mengembalikan lagi senyuman, atau paling tidak rasa sedih yang selama ini tersimpan entah dimana. Dan sampai saat ini pun belum pernah menemukan titik terangnya.
Tidak hanya itu, inspirasi yang selama ini selalu hadir ketika bekerja atau melakukan aktifitas lainnya seakan ikut hilang. Semuanya tersimpan baik di sini, di dada yang sepi. Dia tak mampu untuk keluar, meneriakan apa yang dirasakannya. Seperti ada sebuah tembok besar yang menghalangi, supaya semua ini tidak bisa menyembur keluar.
Layaknya gunung yang sudah lama tertidur, menahan semua magma yang ada di dalamnya. Dan pada saatnya nanti akan keluar dengan sendirinya setelah semuanya tidak mampu lagi tertahan. Apakah hati ini juga sama demikian ? Sedang menikmati masa – masa tertidur pulas dalam kesendirian dan kesepiannya dan akan “memberontak” pada akhirnya nanti. Siapa tahu ? Saya sendiri tidak bisa memprediksikannya.
Yang jelas, pertanyaan ini pun belum bisa terjawab. Apakah ini yang di sebut dengan “kosong” ? hampa ? atau sesuatu yang lebih mengerikan daripada keduanya ? Saya tidak pernah tahu, tapi secepatnya harus keluar dari lingkaran ini. Apapun dan bagaimanapun caranya.
Ketika Saya menyelesaikan tulisan ini, perasaan ini masih tetap saja sama. Ekspresi yang datar, memainkan asap rokok dan perasaan yang sedikit linglung.