Mencermati

Kehidupan tidak hanya dilewati begitu saja, Pelajari Masa Lalu

Rencakan

Merencanakan segala hal untuk kehidupan di masa mendatang

Berpikir

Menimbang, baik dan buruk dari setiap keputusan

Mencatat

Tulis semua impian, buka lah kembali ketika tak punya mimpi

Pukulan

Terkadang, semuanya jadi berantakan. Tak perlu menjadikannya menjadi sebuah penyesalan

Friday, June 14, 2013

True Love Story (Video)

Malam ini Saya berkeliling ke sebuah akun twitter orang lain, setelah membaca salah satu tweetnya yang cukup menarik tentang kedatangan Karen Armstrong ke Indonesia untuk menyebarkan "The Message Of Compassion" . Saya memang suka dengan beliau, karena buku nya yang benar - benar menginspirasi untuk menjalani hidup yang lebih baik. Tetapi, bukan itu yang akan Saya ceritakan sekarang.


Setelah menjelajahi akun twitternya, Saya menemukan sebuah video yang berhasil membuat Saya terdiam beberapa menit. Video ini berasal dari negara Thailand, sebuah pesta pernikahan, di sebuah gereja yang cukup megah. Tapi, Saya heran melihat beberapa kerabat nya yang menangis di tempat itu. Karena biasanya, sebuah pesta pernikahan adalah momen yang menggembirakan. Dan setelah selesai menonton video tersebut, Saya pun mengerti...... Benar atau tidaknya video tersebut, kisah nyata atau hanya sekedar video yang memang di setting untuk menceritakan tentang True Love Strory, itu tidak jadi soal. Semoga, Kita bisa mengambil pelajaran dari video ini ^_^

Ketika Anda selesai menonton video ini, mungkin Anda juga akan mengerti

Friday, May 31, 2013

Pengakuan Dosa

Akhirnya, setelah sekian lama menentukan waktu yang tepat, Kau pun mengetahui segalanya. Semua kebohongan yang selama ini Aku sembunyikan. Sebuah akun fb yang selalu menjadi teman curhatmu dan sebetulnya itu adalah Aku sendiri. Berat memang mengakui itu semuanya, tapi bagaimanapun Kamu harus tetap tahu, bagaimanapun ceritanya dan bagaimanapun yang akan terjadi nanti pada akhirnya. Mungkin kamu akan marah, ataupun perasaan lainnya yang akan menjadikan Aku sebagai orang yang tidak akan pernah kamu kenal selamanya. 


Masih ada perasaan tertekan dan beban atas semua kebohongan ini, meskipun Aku sudah mengatakan semuanya. Sampai saat ini, Aku pun tak pernah mengerti bisa mempunyai ide seperti itu. Ah, perasaan ini sudah menggelapkan segalanya. Meskipun Aku tahu dan mengerti setelah percakapan kita malam ini, Kamu tak menjadikan Aku apa – apa. Hanya sekedar menjadi seseorang yang pernah kamu kenal, tak lebih dari itu.


Kini semua hal yang pernah Aku impikan hanya menjadi sebuah penyedap kehidupan saja, tak pernah menjadi sesuatu yang benar – benar menjadi kenyataan. Hidup ini selalu penuh dengan kebohongan, khayalan dan ketidakpastian. Membaca gerak – gerikmu, ini tidak akan menjadi sesuatu yang jadi hal yang begitu penting bagimu. Dan Aku berani bertaruh, bahwa setelah malam ini semuanya akan tetap menjadi sama seperti sebelumnya. Aku dan Kamu, mungkin tak akan pernah menjadi kita. Pedih, tapi siapa peduli ? Kamu pun tidak akan pernah peduli, pastinya. Masih banyak orang lain di luar sana yang akan lebih kamu pedulikan. Bukan seorang pengangguran, dengan wajah pas – pasan, keluarga seadanya dan masa depan yang masih suram. Masih banyak orang lain diluar sana yang lebih bisa menjamin kehidupan yang lebih baik.

Aku sendiri, tak bisa menjamin kehidupanku sendiri. Entah, akan menjadi sesuatu hal yang baik atau buruk pada akhirnya. Aku hanya berusaha untuk mencari, nyatanya selama ini Aku tak pernah menemukannya. Mencari dan terus mencari tanpa pernah menemukan jalan yang berujung. Lantas, siapa yang salah ? Aku ? Kamu ? Atau perasaan ini ? Yang jelas, Aku tak bisa menyalahkan semuanya, terutama kamu. Mungkin Aku dulu terlalu berfantasi untuk bisa memiliki kamu, menjadikan kamu sebagai Ibu dari anak – anak kita kelak. Semua hanya ilusi. Lalu, apa yang perlu diluruskan ? mungkin perasaan inilah yang perlu diluruskan, agar tidak menjadi salah jalan pada akhirnya. Ini semakin menjadi beban, semakin menekan perasaan.

Kita belum pernah menjadi satu, Aku tetap menjadi seorang pemimpi ketika berbicara tentang perasaan. Di luar sana, mungkinkan akan ada seseorang yang menjadi pendamping hidup, berbicara, tertawa dan berbagi bersama. Mungkin iya, muungkin tidak, mungkin ini bukan tentang Tuhan, hanya saja tentang perasaan seseorang yang tertekan. Setelah semua kegagalan, segala hal yang sudah dilakukan, lantas apalagi yang pantas diperjuangkan ? sepertinya semua sudah mencapai titik klimaks, segala sesuatunya tak mungkin lagi bisa diperjuangkan.

Hingga nanti pada akhirnya, Tuhan yang akan berbicara sendiri. Apakah cinta hanya untuk mereka ? Semakin tertekan dengan keadaan, lalu kepada siapa harus mempertanyakan semuanya. Mungkin lebih baik diam, menjadikan semuanya pelajaran bahwa tak selamanya bisa didapatkan. Semua akan menangis pada akhirnya

Thursday, May 23, 2013

NGENES !!!

Ternyata "ngenes" sama "seneng" itu beda tipis ya, keduanya suka dateng tiba - tiba. Lagi seneng, tiba - tiba ngenes, juga sebaliknya. Kayak sekarang, awalnya pengen seneng ujung - ujungnya malah jadi ngenes.

Pernah ga ada kejadian pas kita lagi pengen ngobrol sama orang yang kita suka, tapi dia malah cerita tentang orang yang dia suka. Kurang ngenes gimana coba kalo sampe kejadian kayak gitu. Tapi, itu lah kejadian yang barusan terjadi. Pas badan lagi cape - capenya, terus pengen sedikit semangat walaupun cuman ngobrol di sms doang, ujung - ujungnya dia malah bilang kalo lagi kangen berat sama cowok yang jadi idamannya sejak dulu. What the hell was going on ?

Kebayang dong gimana ngenes nya itu, yang awal - awalnya lagi ngumpulin semangat tiba - tiba malah hilang semangat pas baca sms " Aku nya sih lagi keinget terus sama wajahnya, jadi susah berkata - kata ". Abis baca sms itu, sudah gak ada lagi deh keinginan buat ngelanjutin lagi obroloan. Daripada ujung - ujung nya malah lebih ngenes, mending diem aja terus nge-blog kayak sekarang.

Kejadian ini bukan yang pertama kalinya terjadi, dari dulu juga sering kejadian kayak sekarang ini. Cuman karena dulu masih males nge-blog, jadi semua ceritanya terbuang sia - sia. Gak pernah habis pikir sama orang - orang kayak mereka, entah itu emang di sengaja atau gak di sengaja. Padahal sudah jelas, orang yang di ajak bicara itu sama dia. Tapi, dengan tidak habis pikir bisa mengeluarkan kata - kata seperti itu.

Di sisi lain, ini bisa di bilang wajar karena setiap orang bebas menyukai lawan jenisnya siapapun itu. Tapi yang menjadi tidak wajar adalah ketika dia menceritakan hal itu kepada orang yang juga suka padanya dan jelas - jelas dia mengetahui hal itu. Tidak sempat kah mereka untuk memikirkan hal - hal kecil seperti ini ?

Sunday, May 5, 2013

Amor

Setelah begitu lama tidak membuat postingan di blog ini. Ya, karena beberapa kegiatan yang memang menyita waktu dan tentunya faktor kemalasan yang sering mengganggu. Padahal, banyak sekali hal yang tentunya ingin Saya tuliskan di blog ini. Tapi, karena memang sudah terlalu banyak dan tidak langsung di tulis di sini, akhirnya semua itu berakhir dengan sebuah keinginan saja tanpa ada realisasi untuk di tulis.

Malam ini, entah kenapa tiba" salah satu teman Saya membuat sebuah status di facebook. Di bercerita tentang bagaimana sulitnya menjadi orang yang sederhana ketika menemukan pasangan hidup. seperti Saya :D. Mungkin benar, mungkin juga hanya perasaan. Tapi, Saya tiba - tiba teringat dengan salah satu video yang di temukan di You Tube. Silakan di nikmati ^_^


Wednesday, April 10, 2013

Skripsiku Sayang, Skripsiku Malang

Menunggu adalah hal yang paling membosankan dalam hidup Saya. Apalagi, harus berlama – lama menunggu kedatangan dosen hanya untuk meminta bimbingan untuk skripsi. Ya, seperti sekarang ini. Setelah 1 jam lalu Saya hubungi melalui telephone, dan katanya sedang dalam perjalanan. Padahal jarak tempuh menuju dari rumahnya ke kampus tidak akan sampai menghabiskan waktu 30 menit.
Segelas kopi hitam, 1 botol minuman energi dan berbatang – batang rokok telah dihabiskan hanya untuk sekedar menununggu kedatangannya. Ah, entah dimana sekarang beliau berada. Hanya saja, Saya sudah tak kerasan lagi menunggunya sendiri di sini.
Mungkin ini adalah waktu terlama Saya menunggu seorang dosen di kampus, sebelumnya paling lama Saya hanya mampu menunggu kedatangan Dosen sekitar 15 menitan saja. Sepertinya, ini harus masuk dalam catatan “Buku Rekor Dunia” :D.
Saya manusia dan beliau juga manusia, sama – sama mempunyai kesibukan dan sama – sama memiliki kepentingan masing – masing. Tapi menjadi mahasiswa yang harus menunggu berlama – lama sedangkan Dosennya tidak kunjung dating, itu tidak lagi menjadi hal yang manusiawi, mesipun ini sudah jadi tradisi, apalagi ketika sedang memasuki masa – masa penulisan skripsi.
Ini adalah sebuah tradisi yang harus dihilangkan, tradisi konyol yang pada ujungnya hanya akan menguntungkan satu belah pihak saja. Di kampus, mahasiswa menunggu Dosen, sedang di luar sana Dosen masih enggan untuk pergi ke kampus. Atau masih ada keperluan lain yang lebih penting daripada sekedar menemui mahasiswa kesayangannya di kampus tercinta. Pertanyaannya kemudian adalah “Dimana rasa saling menghargai dan menghormati yang dulu diajarkan Dosen semasa kuliah? Apakah ini hanya menjadi sebuah kajian teoritis saja tanpa adanya pengamalan atas semua yang mereka khutbah kan di depan kelas ?
Tentu ini menjadi sebuah pertanyaan besar yang bisa saja dapat dijadikan sebagai sebuah bahan penelitian skripsi. Tetapi, apakah ada yang mau mengangakat hal ini sebagai sebuah bahan penelitian ? Sepertinya ini hanya akan menjadi buah bibir saja tanpa ada tindakan lebih lanjut. Lagipula, jika nantinya ini menjadi sebuah bahan penelitian, sepertinya ini akan menjadi batu sandungan bagi mahasiswa tersebut. Setidaknya ini akan menjadi semacam sindiran bagi para dosen heuheu.
Pukul 14.00 WIB, sudah 5 jam sang dosen pun akhirnya datang. Dengan muka yang sedikit sinis beliau justru berkata “Bentar ya Rud, ke kelas dulu” sambil menuju salah satu tempat seminar proposal skripsi berlangsung. Ah, sebagai seorang manusia Saya tidak menganggap ini sebagai sebuah bentuk kesabaran. Setelah menunggu sekian lama, dan ketika sudah sampai hanya di beri ucapan manis seperti itu. Ingin rasanya melemparkan barang yang ada di tangan Saya waktu itu. Meski, tidak menuju kea rah mukanya, tapi setidaknya Saya sudah meluapkan nafsu yang terlanjur didiamkan sejak tadi pagi. Begitu mudahnya, beliau mengatakan hal demikian kepada orang yang telah menunggunya sekian lama. Kembali, Saya menanyakan nilai – nilai tentang kemanusiaan yang dulu beliau katakana di depan kelas.
Masih menunggu di depan ruang jurusan, sementara Sang Dosen masih asyik khutbah tentang seminar di kelas. Untuk kali ini Saya merasa menjadi orang yang tertinggal, di saat orang lain sudah mendapatkan SK Bimbingan, Saya masih sibuk mencari jalan akhir proposal. Ini tidak bisa di diamkan, bagaimanapun lulus sebagai seorang mahasiswa, adalah menjadi cita – cita terakhir Saya di kampus ini. Bukan tentang gelar, bukan tentang ketenaran, dan bukan tentang menjadi seorang manusia yang bangga dengan gelar pendidikan. Tapi, Saya sudah sangat muak untuk berlama – lama tinggal di kampus ini.
Masih banyak hal lain di luar sana yang bisa Saya lakukan daripada berpikir untuk menjadi seorang sarjana. Saya pun tidak ingin terus berlarut – larut hanya mengurus perjalanan kesarjanaan ini. Bahkan menjadi seorang sarjana pun bukanlah menjadi hal yang termasuk dalam skala prioritas utama, bagi Saya gelar itu tak cukup penting. Tapi, menjadi orang yang bisa bagi sesame itu jauh lebih penting. Ah, Sang Dosen masih tak juga kelihatan batang hidungnya. Entah kapan beliau akan keluar dari lubang seminat itu.
Sementara awan sudah sangat terlihat mendung, udara mulai begitu dingin, jaket pun sudah tak cukup hangat lagi. Entah berapa banyak batang rokok yang dihabiskan dari tadi pagi, mungkin paru – paru ini sudah sangat hitam, dan rasa kantuk pun mulai menyerang. Ah, entah sampai kapan Aku harus bertahan :/
Benar saja, hujan sudah semakin deras, tapi dingin tak sedikit pun dirasakan. Sementara sang dosen masih asyik dengan mahasiswa seminarnya, dan tak sedikitpun menghiraukan Saya. Pukul 15.34 WIB Saya pindah ke halaman depan perpustakaan. Karena sepatu yang terlanjur basah dan tidak akan nyaman jika harus di buka hanya untuk masuk ke dalam ruangan. Sementara itu, Saya semakin gelisah, sedang hujan tak juga kunjung reda. Mustahil jika mesti pulang sekarang, dan mustahil pula jika harus terus berlama - lama di kampus "tercinta" ini. 
Semuanya semakin memuakan,  sebungkus rokok sudah dihabiskan, padahal Saya belum makan nasi dari pagi. Ini lah pengorbanan mahasiswa mu Pak Dosen, membiarkan perut keroncongan dan dan terlarut dalam penantian hanya berbekal sedikit harapan. Oh Pak Dosen, apakah Anda masih menyimpan sedikit rasa kemanusiaan ?
Tak pernah Saya diam di kampus hanya untuk menunggu seorang Dosen hingga sore hari seperti sekarang ini. Ini semua hanya untuk menghormati orang tua yang selalu menginginkan anaknya menjadi orang yang berhasil. Jika tidak berpikir tentang ini, Aku pun tak sudi duduk berlama - lama di sini.
Angin semakin kencang, dingin semakin merangsak ke seluruh tubuh. Sampai tulisan ini Saya ketik, sang dosen masih enggan menemui mahasiswa yang malang ini.

Skripsiku Sayang, Skripsiku Malang......

Sunday, February 3, 2013

Akhirnya Kau Menikah ^_^

Hari ini, sepertinya akan menjadi sejarah untuk kita berdua. Kita akan bersama - sama untuk melanjutkan kehidupan yang lebih serius, Kau dengan suamimu, dan Aku harus lebih serius untuk mengikhlaskanmu :)

03 Februari 2013, siang tadi Kau baru saja melangsungkan pernikahan dengan lelaki pilihanmu ketika kuliah. Dengan baju berwarna merah, kalian berdua nampak gagah seperti sepasang kekasih yang telah siap menjalani semuanya dan tidak bisa dipisahkan. Di sebuah gedung dengan konsep yang begitu mewah tetapi tidak menghilangkan tradisi daerah. Riasan pengantin dan juga "wedding set" yang elegan dicampur dengan kesenian sunda begitu sangat mengasyikan. 

Sesekali Aku berbicara sendiri dalam hati " Ah, untung saja Kau menikah dengannya. Setidaknya dia bisa memberikan sebuah pesta pernikahan yang megah seperti ini dan sepertinya Kau pun bahagia duduk bersanding dengannya ". Itu lah yang selalu Aku yakinkan dalam hati ketika melihatmu tersenyum dan tertawa di atas kursi itu.

Tak ada yang bisa Aku berikan pada pesta pernikahanmu, hanya sebuah gambar sketsa wajah kalian berdua yang di bingkai dengan warna emas dan akan mengingatkan tentang kebersamaan kalian waktu dulu, warna emas sebagai tanda bahwa kamu pantas mendapatkan sesuatu yang sangat berharga dan istimewa. Itu hanya sebuah kado sederhana, tentunya kado yang paling indah pada hari itu adalah ijab qabul  yang diucapkan suamimu. Bagi seorang wanita, mungkin itu lah kado yang paling di tunggu seumur hidupnya. Dijadikan sebagai pasangan hidup yang sah dan menjalani kehidupan sakinah.

Ketika bersalaman denganmu tadi, mungkin Kau hanya akan melihat senyum kecil saja. Nyatanya Aku begitu bahagia, hanya saja tak mungkin Aku terlalu memperlihatkan keceriaan waktu itu. Apalagi ketika kita di foto bersama dan Kau sempat menggandeng lenganku. Ah, rasanya jantung ini mau copot saja, dan rasanya ingin sekali melepaskan gandengan itu karena Aku merasa tak enak saja jika di lihat orang lain. Meski akhirnya, seketika kau pun melepaskannya lagi gandengan itu. Seperti mencoba melepaskanku dari tekanan yang begitu sangat kuat dan dahsyat.

Tak banyak yang bisa Aku katakan kali ini Luigi, yang jelas hanya doa yang bisa ku bagi denganmu, itu saja. Sejak hari ini, kita jelas - jelas berbeda. Mari kita menjalani kisah yang tersisa, tanpa beban dan tanpa perasaan tertekan ^_^

~ Will ~