Mencermati

Kehidupan tidak hanya dilewati begitu saja, Pelajari Masa Lalu

Rencakan

Merencanakan segala hal untuk kehidupan di masa mendatang

Berpikir

Menimbang, baik dan buruk dari setiap keputusan

Mencatat

Tulis semua impian, buka lah kembali ketika tak punya mimpi

Pukulan

Terkadang, semuanya jadi berantakan. Tak perlu menjadikannya menjadi sebuah penyesalan

Wednesday, June 13, 2012

PENGAMEN JUGA MANUSIA !!!

Terkadang ada beberapa orang yang kurang begitu suka dengan kehadiran para pengamen, mungkin karena penampilan mereka yang sedikit kurang rapih ataupun merasa terganggu ketika berhenti di lampu merah. Ya wajar saja, kebanyakan orang memang terkadang hanya menilai dari penampilan luar saja dan saya sendiripun pernah merasakan hal yang sama. Berbeda ketika bertemu dengan orang – orang berdasi dan pakaian serba rapi, meski tak tahu siapa yang penting bersikap sopan itu wajib hukumnya.


Saya juga dulu pernah merasakan jadi pengamen, mencari uang dengan bernyanyi dari satu toko ke toko yang lain, mengetuk dengan nada gitar dari rumah yang satu ke rumah yang lainnya. Tidak ada perasaan malu sama sekali, karena kami bekerja dengan memberikan suguhan yang bisa di nikmati. Berbeda dengan orang – orang yang hanya berdiam diri duduk di trotoart, setidaknya ada hal yang kami lakukan terlepas mereka memberikan bayaran atau malah terjadi pengusiran ketika selesai mengamen. Tapi, disanalah letak keasyikan dari mengamen itu sendiri. Seperti di kutip dari salah satu lagu Iwan Fals – Seperti Matahari “ Memberi itu terangkan hati “, mendapat bayaran bukanlah tujuan utamanya bagi saya tetapi menghibur secara live dan spontan.

Sebetulanya banyak potensi terpendam yang sayang jika tidak dikembangkan dari para pengamen, apalagi ketika saya berselancar di Youtube dan menonton beberapa video dari para pengamen yang sangat luar biasa. Tidak hanya musik yang mereka sajikan, tetapi ada beberapa keahlian yang tidak dimiliki oleh para pengamen biasanya. Baik itu dari cara memainkan musik maupun lirik – lirik lagu yang di buat menarik, baik itu menjadi sebuah lagu yang romantis, agamis, nasionalis, politis, pluralis, realistis bahkan miris.
2 dari sekian banyak video yang cukup membuat saya senyum – senyum sendiri ketika menikmatinya. Video pertama adalah hasil karya anak kecil berpakaian SD yang mengaransemen ulang lagu Koes Plus – Kolam Susu dan diganti dengan lirik yang begitu realistis terjadi di Indonesia pada masa – masa sekarang ini. Dan lihatlah, kedua anak ini begitu asyik dan keahlian di atas rata – rata memainkan ukulele ( gitar kecil ) dan juga gendang dari pipa paralon ( entah apa namanya ? ) tetapi dengan peralatan yang sederhana ini mereka berhasil memberikan performance yang menghibur. Silakan buffering ^_^

Video yang kedua adalah pengamen asal Jogja, yang sedang perfomance di atas sebuah rombongan bus karya wisata ( sepertinya ). Kedua pengamen ini sedang ingin curhat tentang nasibnya berdua, mulai dari kehidupannya menjadi seorang pengamen, dan kritikan terhadap realita yang terjadi di Indonesia. Tapi, meski demikian selalu saja ada guyonan yang di selipkan di sela – sela lagu yang mereka mainkan dan itu tentu sangat menghibur para penumpang. Biar tidak penasaran, saya sudah siapkan videonya di bawah ini. Silakan buffering ^_^

Sebetulnya, masih banyak video – video dari para pengamen yang sangat berbakat. Hanya saja, tidak mungkin saya memasukan semuanya di sini. Jika berkenan, silakan saja ikuti tautan video di atas dan nantipun akan ada video yang serupa. Dan satu hal yang perlu di tiru dari para pengamen adalah ketika mereka hendak mengakhiri performance selalu menyempatkan memberikan doa. Seperti halnya, video di atas tadi meski di ikuti dengan kata – kata seperti ini “ Seribu – seribu tidak apa – apa, yang penting memberi daripada tidak sama sekali “. Dan itu sangat wajar, karena mereka sedang bekerja meskipun itu (mungkin) bukan mata penceharian yang mereka dambakan sebetulnya. 

Pesan saya hanyalah satu, jika Anda bertemu dengan pengamen perlakukanlah mereka sebagaimana memperlakukan manusia pada umumnya. Mereka hanya mencari nafkah untuk melanjutkan hidupnya, hanya saja nasib mereka tidak sebaik mereka yang berdasi. Dan jika Anda mempunyai rezeki yang lebih, tak ada salahnya berbagi. Sekali lagi It’s AboutYour Way ^_^

Monday, May 28, 2012

Bersungguh - sungguh atau Bersabar ? Benarkah Allah Tidak Adil ???

Banyak orang mengatakan “ Man Jadda Wajadda “ yang merupakan salah satu dari hadits Rasulullah S.A.W dan kurang lebih artinya adalah “ Siapa yang bersungguh – sungguh, maka akan mendapatkannya”. Atau ada juga yang mengatakan “ Buah Sabar itu Manis ” sebagai ungkapan yang ada kaitannya dengan proses hidup yang dijalani manusia. Dan sampai sekarang saya tidak pernah tahu seperti apa rupa dari buah itu dan seberapa manis buah itu sebetulnya ? Ataukah mereka hanya mengada – ngada buah itu saja ? Seperti halnya buah holdi yang di makan oleh Siti Hawa dan hingga sekarangpun masih menjadi misteri. Lalu mana yang benar ? Orang yang bersungguh – sungguhkah atau justru orang yang bersabar ? Yang nanti akan lebih dulu menuju pada gerbang kesuksesan dan pada akhirnya akan mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Di dalam Al – Quran Surat Ar – Ra’du ayat 11 di katakan bahwa “ Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia”. Kebanyakan orang hanya “sekedar” tahu penggalan ayat yang di garis bawahi saja dari ayat ini dan tidak membaca isi dari semua ayat tersebut. Dan pengetahuan atas ayat ini sudah begitu menjalar dan berkembang sangat pesat sehingga menjadi “trend” yang tidak asing lagi. Disana juga dikatakan bahwa “Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya “. Dan jika kita membaca hingga tuntas ayat ini, maka persepsi yang mengatakan bahwa kita lah yang sebetulnya menentukan nasib kita sendiri itu akan hilang. Dan muncul satu pertanyaan baru, “ Jika yang menentukan keadaan itu adalah diri kita sendiri, lantas kenapa jika Allah menghendaki keburukan kita tidak dapat menolaknya ? ”. 

Sebagai mahluk intelektual yang diberikan akal oleh Tuhan, kini bukan saatnya lagi kita hanya menjadi “pengikut” dan  mengiyakan perkataan orang lain ( saja ). Tetapi, kita harus bisa berfikir lebih mendalam atas semua yang kita dapatkan dari perkataan mereka. Fenomena kata – kata bijak ataupun kata – kata motivasi bagi sebagian orang yang mereka dapatkan di dunia maya dan khususnya di jejaring sosial mungkin bisa dijadikan satu credit point untuk di jalankan kehidupan nyata. Itu terbukti dengan hampir kebanyakan orang, membuat status ( FB ) dan tweet ( Twitter ) yang dominan dengan 2 hal tersebut. Dan juga, munculnya berbagai tokoh motivator baik itu yang berbau islami, bisnis, bahkan cinta sekalipun. Terlebih, mereka itu adalah orang – orang yang memang pakar dan sudah berhasil di bidangnya. Siapa yang tidak kenal Mario Teguh ? Bob Sadino ? Andrie Wongso ? Aa Gym ? Arifin Ilham ? Robert Kiyosaki ? dan Bill Gates?. Mereka adalah sebagian dari banyak tokoh yang sering memberikan ceramah online di dunia maya. Dan Mario Teguh mungkin yang paling banyak digemari, terbukti dengan hanya dalam waktu beberapa detik saja status yang beliau buat itu bisa mendapatkan ratusan bahkan ribuan “like” dan komentar. Sayapun sampai tidak habis pikir kepada mereka yang memberikan kedua hal tersebut dengan waktu yang sangat singkat, apakah mereka benar – benar memahami maksud dari kalimat yang mereka baca, ataukah hanya sekedar memberikan “jempol” dan berkata “SUPER”. Mereka bisa berkata seperti itu karena mereka sudah sukses di bidangnya. Bayangkan ketika mereka hanyalah manusia biasa seperti kita, apakah kita masih mau mendengarkan ceramah dan menjadi pengikutnya ? Mungkin mereka akan bernasib sama seperti teman atau orang di sekitar kita, yang hanya akan dijadikan sebagai bahan tertawaan atas apa yang mereka ajarkan kepada kita. Karena mereka juga mempunyai nasib yang tidak jauh berbeda.



Pernahkah kita berpikir ? bahwa apa yang mereka katakan sebetulnya tidak bisa diimplementasikan pada kehidupan kita ? Karena setiap orang memiliki kekhasakan tersendiri, pola pikir, adat, adab, watak, sifat, serta berbagai hal yang hanya dapat dirasakan oleh individu itu sendiri dan itu sangatlah privasi. Atau lebih simpelnya, apa yang mereka katakan itu hanyalah sebuah “penciptaan motivasi saja” kepada kita, dan mereka pada kesehariaannya juga tidak bisa melaksanakan hal serupa. Karena jika memang mau, setiap orang bisa membuat kata – kata bijak tetapi itu pada kenyataannya semua tidak pernah mereka lakukan. Seperti halnya ( mohon maaf ), misalkan ada satu kejadian dimana salah satu dari anak Pak Mario Teguh memecahkan gelas di dapur. Mungkinkah beliau akan berkata seperti ini “Anakku yang baik hati, gelas itu gunanya untuk minum bukan untuk dipecahkan. Sekarang, lekaslah bersihkan pecahan gelas tersebut dan ambil gelas yang baru ”. Itu mungkin saja, tetapi butuh kelapangan hati yang sangat kuat dan juga pengendalian emosi yang sudah sangat terampil untuk mengatakan hal seperti itu. Tetapi, ketika keadaan Pak Mario Teguh sedang lelah, habis pulang kerja, banyak pikiran mungkin kata – katanya akan seperti ini “Kamu, kenapa gelasnya dipecahin ? Gelas itu buat minum, bukan buat dipecahin ! Cepet beresin, lain kali pake gelas plastik saja !!!” Dan hal tersebut sangatlah wajar, karena manusia terkadang khilaf dan tidak dapat mengontrol emosinya. Sekali lagi, ini hanya perumpamaan saja. Atau, pernahkah kita membaca sebuah kutipan “Hidup Ini Tak Seindah Kata – Kata Mario Teguh”. 
 
Dan memang betul, terkadang yang dikatakan Pak Mario Teguh itu terkesan terlalu memberikan angin segar. Karena pada kenyataannya, tidak mudah untuk bersikap baik dan bijak ketika kita dihadapkan pada suatu permasalahan. Mungkin, kita bisa mengatakan baik – baik saja tetapi kita tidak dapat membohongi hati atas apa yang kita rasakan sebenarnya. Karena hidup ini adalah milik kita, dan kita yang lebih tahu tentang yang kita alami dan rasakan.

Kembali lagi pada pertanyaan di atas, siapakah orang yang benar dan akan menuju pada gerbang kesuksesan, orang yang bersungguh – sungguh ataukah justru orang yang bersabar ? Untuk tahu jawabannya, mari kita kaji 3 paragraf terakhir. Berawal dari Surat Ar – Ra’du ayat 11, ada 2 ayat yang jika kita baca secara sepintas saling bertolak belakang. Di satu ayat, kita lah yang menentukan nasib, tetapi pada lanjutan ayatnya justru Allah lah yang seakan – akan menentukan nasib kita. Lantas, bagaimana kita menafsirkannya ? Pada kutipan yang pertama dikatakan bahwa “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”. Disini jelas di di katakan bahwa kita lah yang menentukan nasib kita sendiri. Memang, secara langsung kitalah yang menentukan nasib itu karena kita sendiri yang menjalankannya di dunia. Tetapi, ada makna terselubung yang harus diperhatikan yaitu bahwa ayat ini mengajarkan kepada kita untuk selalu tetap berusaha mengubah kehidupan kita menjadi lebih baik. 

Seperti halnya induk ayam yang terkadang membiarkan anaknya mencari makan, bukan berarti dia tidak menyayangi anaknya tetapi ini justru mengajarkan tentang kehidupan. Bagaimana kita bisa belajar menjadi pribadi yang mandiri dan bertahan untuk hidup. Tidak selamanya kita bisa bergantung pada orang lain, ada saat dimana kita hanya bisa mengandalkan diri kita sendiri. Percaya atau tidak, yang paling peduli pada kita adalah diri kita sendiri. “I Care My Self by My Self” itu lah yang harus kita sadari dan saya selalu mengatakan hal ini untuk menyadarkan diri saya agar tidak terlalu bergantung pada orang lain. Teman dan keluarga mungkin selalu ada untuk membantu, tetapi setiap orang memiliki kehidupan dan urusan masing – masing yang terkadang tidak bisa di ganggu. 

Lantas, bagaimana dengan lanjutan ayatnya “Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya”. Terkesan tidak adil memang, kita yang sudah berusaha dengan apa yang kita miliki dan bisa kita lakukan pada akhirnya Allah juga yang menentukan. "Allah memang ga adil" mungkin itu yang akan ada di pikiran kita. Tetapi, satu hal yang harus di ingat bahwa kita adalah hanya bagian kecil dari ciptaannya. Ibarat kita sedang membuat satu maha karya, misalkan kita membuat sebuah perahu dari kertas. Setelah kita membuatnya, kita mempunyai hak yang penuh untuk melakukan apapun pada perahu kertas itu. Mau di pake mainan, dilempar, di buang atau di rusak sekalipun ya terserah kita. Tidak akan ada yang bisa melarang, karena itu adalah milik kita. Begitu juga dengan Allah, mau ngasih kebahagiaan atau penderitaan ya terserah Dia itu adalah hak-Nya. Tetapi, kita harus ingat satu hal bahwa Allah itu baik dan bijaksana, dan melakukan apapun sesuai dengan perhitungan. Tidak seperti kita yang terkadang hanya mengandalkan nafsu dan emosi saja. Terlepas ketika terkadang dia memberikan sebuah cobaan kepada kita, yakinlah bahwa itu hanya bentuk dari sebuah penyadaran atas keberadaan diriNya. Dan percayalah bahwa Allah itu adil, bahkan terlalu adil. Dialah Maha dari segala Maha.

Lalu, bagaimana dengan para motivator yang kita kenal selama ini ? Masihkah kita percaya dengan kata – kata mereka ? Masihkah kita mengindahkan kata – kata mereka ? Masihkah kita mengukutinya di Duna Maya ? Masihkah kita berpikir tentang kebenara perkataan mereka ? Itu HARUS !!! Bagaimanapun, tidak bisa dipungkiri bahwa kita adalah mahluk sosial yang selamanya akan membutuhkan bantuan orang lain. Seperti halnya keberadaan mereka yang selalu memotivasi kita dengan hal – hal yang baik dan bijak. Ketika dalam keadaan terpuruk, motivasi terkadang menjadi hal yang lebih dibutuhkan daripada makan. Baik itu dari teman, keluarga, maupun dari mereka para motivator. Terlepas dari semua yang mereka katakana itu benar – benar mereka lakukan atau hanya sekedar menjadi orang bijak saja. Tidak ada salahnya kita belajar dari mereka, dan tidak salah pula ketika melakukan yang mereka katakan. Tetapi, satu hal yang harus kita ingat bahwa pemahaman dari kata – kata mereka. Karena terkadang ada beberapa kalimat yang harus kita pahami lebih dari sekedar membacanya saja. 

Sekarang, lantas apa yang harus dilakukan ? Mengutip salah satu perkataan dari Ust. Yusuf Mansur yaitu “Dream, Pray and Action” perpaduan yang sangat bagus untuk sebuah jalan menuju kesuksesan. Tetapi, saya lebih suka jika “Dream, Action and Pray”. Diawali ketika mempunyai sebuah mimpi tentang sebuah masa depan, semua hal yang ingin kita dapatkan. Sebuah mimpi saja tidak cukup, semua yang kita katakan jika tanpa pembuktian hanya akan menjadi bulan – bulanan orang lain saja. Maka daripada itu, harus ada pembuktian dari semua hal yang kita lakukan, dengan cara merencakan dan melakukan strategi untuk dapat meuwujudkan keinginan tersebut. Action, jangan hanya menjadi seorang pengkhayal. Nah, ketika Ust Yusuf Mansur menempatkan “action” di posisi terakhir tidak bagi saya. Saya lebih suka jika menempatkan berdoa diurutuan terakhir. Ada perbedaan kesungguh-sungguhan yang saya rasakan, ketika kita berdoa dan berjanji kepada Allah untuk melakukan segala hal dalam mewujudkan impian, terkadang kita lupa untuk melakukannya. Tetapi, berbeda ketika kita beraksi terlebih dahulu, dan ketika berdoa kepada Allah kita sudah memberikan kesungguhan dalam mewujudkan impian kita. Tentu, kita juga tidak akan di anggap hanya sebagai seorang pembual saja. Terkadang, ketika sudah sangat tertekan dalam kondisi tertentu Saya sering berkata seperti ini kepada " Saya sudah melakukan semua yang bisa dilakukan, dan Saya pun sudah sangat bersabar dalam menjalankan dan menerima semua keputusan Tuhan. Tapi, tidak pernah mendapatkan apa yang di pinta. Tuhan memang TIDAK ADIL " ataupun kita juga pernah mengalami hal yang sama tetapi dengan sedikit perkataan yang berbeda. " Sampai akhirnya, Aku sadar satu hal. Kamu gak sesayang itu sama Aku " :D . Kalo itu sih, kutipan di film Menunggu Pagi. Maaf Intermezo dulu :D . Allah menyadarkan Saya lewat Ust. Yusuf mansur, dan itu saya benarkan. Selama ini, saya sering lupa untuk berdoa, bukan dalam artian bahwa tidak berdoa sama sekali. Tetapi, berdoa atas semua hajat yang saya inginkan. Dan betapa menyesalnya, semua ini sudah sangat begitu lama. Sebuah do'a yang terperinci, khusus dan keluar dari dalam hati tentu akan dapat lebih dinikmat ketika menghadap. Saya memang bukan orang yang pandai meminta do'a dengan kata - kata yang baik dan tersusun dengan begitu rapi. Maka, saya selalu mengajaknya curhat dan itu berhasil. Seperti tidak ada batasan antara Allah dengan mahluknya, semua mengalir begitu saja seperti halnya kita curhat kepada seorang teman.

Jadi lah seorang pemimpi dan wujudkan semua impian itu. Dream, Action and Pray. Insya Allah..Insya Allah.. Subhanallah...It’sAbout Your Way :)

Aku Serigala Malam

Malam berganti malam
Bulan berganti bulan
Kini bulan sabit esok bulan purnama

Kau bunga yang mekar ketika purnama
Malam menjadikannya bercahaya

Aku mengaung bak serigala
Meneriakimu, menengadah langit megah
Tentang cahaya yang semakin padam
Dan malam yang semakin kelam

Keheningan masih jadi perdebatan
Ketika Aku bercanda dengan Tuhan
Kita berbagi tawa dengan segelas kemunafikan

Kau yang sedang berayun di bulan sabit
Turunlah, dengarlah lolonganku
Bercerita tentang Aku yang telah lalu
Tentang Aku yang meragu pada waktu

Aku adalah serigala
Meneriakimu atas satu nama

Aku adalah serigala
Akulah Serigala

Menikammu dengan kata
Menyayatmu dengan nada
Menyanderamu dalam diam

Aku melepuh
Mengenangmu dengan lesuh
Merindumu dengan patuh


Wednesday, May 9, 2012

Semangat Menulis, Menulis dengan Semangat !!!

Selamat Pagi ^_^

Pagi ini, entah kenapa sepertinya tak ada beban dalam hidup ini. Perasaan yang begitu bersemangat, lahir begitu saja dengan segelas minuman sereal dan rokok tentu saja. Meski diluar hujan turun cukup deras, tetapi sepertinya itu tak menjadi alasan untuk menjadikan pagi ini menjadi murung. Tak seperti biasanya memang, semangat yang datang begitu saja entah datangnya dari mana ? Tak ada yang spesial hari ini, semuanya berjalan seperti pagi di hari yang lainnya. Ohhhh sungguh, aku sangat bersemangat pagi ini. 


Ini lah yang saya perlukan di setiap paginya, sebuah semangat yang selalu hadir mengawali aktivitas di setiap harinya. Daripada menunggu orang lain menyemangati, tak ada salahnya mencari semangat itu dari diri dalam diri kita. Sesuatu yang lebih berharga dan kita dapatkan dengan cara yang sangat berharga pula, karena tak mudah untuk menemukannya. 


Pagi ini, dengan semangat yang cukup besar saya memutuskan untuk menjadikannya menjadi sebuah tulisan. Terlepas apakah tulisan ini akan menjadi sebuah tulisan yang bermakna ataupun hanya tulisan yang biasa - biasa saja, tetapi setidaknya tidak ada semangat yang terbuang sia - sia pagi ini. Karena menulis bukanlah hal yang mudah, tidak semudah ketika kita berbicara. Terkadang, selalu saja ada hal yang mengganjal dan itulah yang menjadikan menulis sebagai aktivitas yang memang langka di minati oleh kebanyakan orang.

Menulis di sebuah blog, tidak semudah kita membuat status di facebook, ngetweet di twitter, chatting di YM, atau aktivitas lain di situs - situs jejaring sosial lainnya. Mungkin mudah, jika hanya merangkai satu atau 2 buah kalimat saja, tetapi tidak ketika kita menjadikannya suatu rangkaian kalimat sehingga menjadi satu paragraf dan jadilah sebuah tulisan. Menggabungkannya itu lho yang susah, tetapi harus ada keterpaduan diantara satu kalimat satu dengan yang lainnnya. Dan dari setiap paragraf itu harus bisa mengisyaratkan apa yang sebenarnya ingin dikatakan.

Intinya adalah, menulis hanyalah salah satu solusi dari berbagai macam pilihan yang dapat dilakukan untuk menyalurkan semangat yang kita miliki. Masih banyak hal - hal lain yang sebetulnya bisa dijadikan sebagai alternatif. Daripada semangat terbuang sia - sia hanya untuk hal - hal yang memang sebetulnya tidak cukup bermanfaat. Mari kita eksploitasi semangat itu menjadi sebuah hal yang setidaknya bisa kita ingat kembali di waktu yang akan datang. It's About Your Way

Saturday, April 14, 2012

Ada Apa Di Balik Kerudungmu, Wahai Wanita ?

Wanita, kita pasti setuju bahwa mahluk Tuhan yang satu ini adalah mahluk paling misterius yang pernah Tuhan cipatin di bumi ini. Mengapa tidak ? Dengan banyaknya rahasia yang selalu disembunyikan di balik senyumnya, tawanya dan juga tangisnya. Karena terkadang, apa yang mereka perlihatkan bukanlah apa yang sebenarnya mereka rasakan. Makanya wajar, kalo sinetron di Indonesia di dominasi oleh wanita. Karena mereka begitu pandai bersandiwara, dengan semua yang melekat di tubuhnya. Ya wajarlah, Tuhan menjadikan wanita sebagai mahluk yang mestirius supaya kita bisa berusaha buat dapetin mereka dan biasanya itu cukup sulit. Walaupun terkadang bikin ruwet juga, tapi kalo gak misterius kayak gitu kan gak asyik :D

Sebagai seorang muslim ( karena ane muslim ), wanita di wajibkan memakai hijab atau kerudung ataupun apalah istilahnya yang penting fungsinya buat nutupin aurat wanita. Tetapi seperti yang udah ane bahas sebelumnya, tetap saja ini semua masih jadi sebuah misteri ( namanya juga wanita :D ). Kita tahu sendiri lah, pergaulan wanita zaman sekarang. Nah, itulah yang bikin ane selalu bertanya di dalam lubuk hati yang paling dalam ( cieee leubay :D ). Soalnya, tiap orang kan punya pemikiran yang berbeda - beda. Termasuk saat wanita menutupi semua aurat dengan hijab mereka. Kenapa sih, mereka pake hijab ?

Berdasarkan percakapan ane sama beberapa temen kuliah cewe, akhirnya bisa disimpulin kalo ada 3 alesan pokok yang menjadi alesan mereka pakai hijab. Supaya lebih jelas, nih ane jelasin satu persatu :

1.      Kebutuhan
Di posisi ini, di isi sama mereka yang bener – bener sadar bahwa hijab itu adalah ajaran agama yang mesti dilakuin sebagai jalan ibadah. Ini adalah sebuah kewajiban yang mesti di lakuin wanita sebagai pengabdian mereka terhadap Tuhan. Makanya ane sebut kebutuhan, karena ini sudah menjadi bagian hidup yang sangat penting seperti halnya makan dan minum. Jadi, jika semua ini sudah menjadi kebutuhan maka ini akan bisa di jalankan dengan sangat ikhlas dan tanpa tuntutan dari siapapun. Beda halnya jika ini mereka anggap sebagai kewajiban, karena terkadang ada rasa yang keterpeksaan yang selalu saja menjadi penghambat untuk melaksanakannya. Sungguh, jika ini memang benar – benar dilakukan dengan ikhlas, maka mereka termasuk pada golongan mukmin sejati. Dan mari kita do’akan bersama – sama, semoa para wanita yang mempunyai prinsip hidup seperti mendapatkan pendamping hidup yang baik, kehidupan yang baik dan surga yang indah. Amiin ^_^

2.      Tuntutan
Nah, buat yang kedua ini mungkin menjadi alasan paling dominan bagi kaum wanita. Mengapa tidak ? Silakan aja agan – agan cek di jalanan. Banyak temen wanita kita yang pas di sekolah itu pasti pakai kerudung ( jadi inget pas SMA ), tapi pas udah bubaran mereka pasti buka tuh kerudungnya. Ada yang tau kenapa ? Nah, bener tuh.... Karena adanya tuntutan, yang dalam hal ini adalah dari pihak sekolah. Soalnya, kebanyakan sekolah menerapkan aturan untuk memakai hijab ketika PBM berlangsung. Yaaa kalo yang ga mau pake, mending bikin sekolah sendiri z :D. Nah kalo udah masuk fase yang ini, sudah mulai terkesan ada rasa keterpaksaan. Tapi, setidaknya mereka bisa melatih diri buat terbiasa berpakaian seperti itu. Yaa mudah – mudahan bisa terus berlanjut di pake sehari – hari :D. Buat yang satu ini, mari kita do’akan supaya mereka di beri hati yang ikhlas biar mereka bisa menjadikan hijab seperti yang wanita sebelumnya. Amiiin ^_^

3.      Kekurangan
Buat yang terakhir nih gan, kalo menurut ane mungkin mereka mempunyai prinsip hidup “ Sembunyikan Kekuranganmu dengan Kelebihanmu ”. Wanita tipe ini adalah mereka yang memakai hijab dengan alasan tidak mempunyai kepercayaan diri dengan apa yang di milikinya. Karena setiap orang mempunyai DNA masing – masing yang mempengaruhi ciri khas dari masing – masing individu ( masih inget kan pelajaran IPA nya ? :D ). Nah, banyak wanita yang mungkin merasa tidak percaya diri dengan apa yang ada di balik kerudungnya. Mohon maaf nih sebelumnya, bukan bermaksud bukan mengintimidasi. Seperti halnya dengan tipe rambut mereka yang tidak sesuai dengan yang mereka harapkan. Ataupun bentuk dahi dan wajah yang mereka sadari sebagai salah satu dari kekurangan mereka. Buat yang satu ini, silakan di pikirkan masing – masing. Soalnya kalo ane jelasin terlalu dalam takutnya ada yang kesinggung. Mohon Maaf ya.. Tapi ini bagus juga, karena bisa jadi salah satu buat mereka supaya lebih mengabdi pada Tuhan. Khusus buat yang satu ini, mari kita do’akan supaya mereka selalu diberkahi Tuhan. Amiin ^_^
Khusus buat postingan yang satu ini, ane mohon maaf kalo ada pihak – pihak yang merasa tidak nyaman dengan apa yang udah ane bikin ini. Ini cuman pemikiran ane, selanjutnya tergantung bagaimana kalian menilainya. It’s About Your Way :D

Sunday, April 8, 2012

My Way

Haduh.... hidup gak ada tujuan itu memang ga enak, apalagi kalo ditambah gak ada pasangan. Ibarat pepatah sih udah jatuh tertimpa tangga, nah kalo ini ketiban genteng pula heuheu. Ya, seperti gue sekarang ini gan. ( maaf bukannya mau sombong :D ). Tapi emang gini kenyataannya, ane cuman seorang mahasiswa yang sampai sekarang gak tau fungsi kuliah itu buat apaan ? Soalnya jurusan yang ane ambil sekarang itu udah banyak banget lulusannya, sama peluang kerjanya juga gak begitu banyak. Kuliah di jurusan ini emang bukan keinginan ane gan, tapi kondisi ekonomi keluarga yang maksa. Yaaaa tau sendiri lah biaya kuliah sekarang kayak gimana, iya kan ?


Terlahir dengan keluarga yang sederhana memang sudah jadi takdir ane sejak lahir. Dengan segala yang serba pas - pasan ane harus bisa buat ngejalanin hidup sehari - hari tanpa harus bergantung sama orang tua. Dan ini sudah ane lakuin dari mulai kecil. Sejak SD ane udah diajarin ama nenek ane ( alm ) buat nyari uang, yaitu dengan bikin anyaman dari mendong. Waktu itu, satu anyaman mendong di hargain cuman Rp. 100,- / buah. Bisa dibayangin dong, mesti bikin berapa banyak biar bisa jajan :D. Tapi waktu itu ane seneng banget gan, gak ada yang namanya frustasi ataupun ngeluh karena dapat bayaran yang kecil. Karena nenek ane selalu jadi jadi partner kerja yang paling baik dan selalu ngasih support buat nyelesein semua kerjaan. Pokoknya 2 jempol deh buat nenek ane :D.

Jujur aja, waktu itu ane lebih ngerasa nyaman sama kakek ama nenek dari pada sama ortu ane. Gak tau kenapa ? Mungkin karena selalu ngasih hal - hal baru yang ga pernah ane temuin sebelumnya. Ya begitulah, hal - hal selalu jadi hal yang ane tunggu - tunggu biar hidup lebih ada variasinya :D. Banyak hal baru yang ane dapet dari mereka, misalnya soal kuliner. Mungkin beberapa dari agan, ada yang pernah nyobain. Dari mulai bakar ikan sapu - sapu, ular goreng, kodok goreng, belalang goreng, dan masih banyak kuliner extreme lain yang ane udah lupa. Dan anehnya, sekarang makanan itu justru menjadi salah satu kuliner yang sering di cari.

Tapi, justru itu yang membuat semuanya begitu sangat berkesan sampe sekarang. Hal - hal yang emang bisa membuat hidup ini lebih berwarna dan itulah yang ane butuhin sekarang. Gak peduli dengan kehidupan orang lain yang selalu hidup dengan kemewahan, ane cuman butuh satu hal yang baru setiap harinya. Seandainya dulu bisa lebih lama lagi sama mereka mungkin masih banyak yang bisa ane ceritain waktu masa - masa ane masih SD.

bersambung ....