Wednesday, December 28, 2011

PILIHAN HIDUP : ANTARA SKALA PRIORITAS DAN PENGONTROLAN EMOSI


PILIHAN, satu kata yang menjadi sarapan pada setiap paginya. Ketika bangun di pagi hari saja kita langsung disudutkan dengan 2 pilihan, bangun tidur atau tidur lagi ? Seperti halnya lagu Mbah Surip ( alm ). Jika pada saat bangun saja sudah ada pilihan, lantas bagaimana dengan jam - jam berikutnya ? Ketika bertemu dengan kerabat, sekolah / kuliah, ataupun pekerjaan di kantor ? Tentu akan lebih banyak lagi hal yang harus jadi pilihan dalam menjalani hidup ini.

Tak mudah memang untuk menentukan pilihan yang benar - benar bijak karena berbagai pertimbangan yang selalu saja membingungkan dan terkadang menjadi semakin mengacaukan keadaan. Karena satu pilihan saja sangat menentukan apa yang akan terjadi di masa mendatang. Misalnya saja contoh kasus yang sering dialami para remaja, antara mencintai dan dicintai. Dua hal ini memang berbeda dan akan menimbulkan dampak yang berbeda pula bagi yang merasakannya. Atau, ketika kita disudutkan dengan pekerjaan yang tak pernah memberikan kenyamanan dan kehidupan yang layak. Apakah akan terus menjalani pekerjaan itu dengan perasaan penuh keluh kesah ataukah harus resign dan mencari pekerjaan lain atau bahkan menjadi pengangguran ?

Setiap orang selalu disudutkan dalam berbagai pilihan pada masa hidupnya, entah itu urusan pribadi, keluarga ataupun masyarakat disekitarnya. Tetapi, tak sedikit orang yang justru hancur karena pilihan yang telah di tetapkannya. Setiap orang memiliki visi, misi dan tujuan hidup masing - masing. Itulah yang menjadi rahasia dan pembeda dari sekian banyak pilihan hidupnya. Dan terkadang, latar belakangpun bisa menjadi faktor mendasar yang menjadi bagian dari tujuan hidup mereka.

Sedikit berbagi tips, walaupun ini tidak sepenuhnya saya kerjakan dalam menentukan berbagai pilihan yang telah saya hadapi. Satu hal yang saya pelajari dari menentukan berbagai pilihan hidup yang pertama adalah dengan menentukan Skala Prioritas. Yang nantinya akan menunjukan mana hal yang lebih penting untuk di pilih begitupun sebaliknya. Walaupun tidak ada jaminan 100 % dengan menggunakan tekhnik ini akan memberikan hasil yang paling baik, tapi setidaknya kita telah mempunyai perhitungan yang jelas dari semua aspek penentu dan mengurangi sedikit kegagalan. Dan yang kedua adalah Mengontrol Emosi. Inilah hal yang selalu membutakan akal kita. Pikiran yang terlanjur kotor oleh emosi yang tidak terkontrol terkadang justru mengakitbatkan orang - orang salah kaprah dalam mengambil keputusan. Emosi yang memuncak telah memprovokasi kita untuk tidak berpikir jernih dan tidak memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Dua hal diatas, mungkin akan berbeda dengan apa yang Anda pikirkan. Tetapi setidaknya, itulah yang saya rasakan selama ini. Dan sekali lagi, ini hanyalah pemikiran saya dan Anda lah yang menentukan It's About Your Way :)

0 comments :

Post a Comment