Mencermati

Kehidupan tidak hanya dilewati begitu saja, Pelajari Masa Lalu

Rencakan

Merencanakan segala hal untuk kehidupan di masa mendatang

Berpikir

Menimbang, baik dan buruk dari setiap keputusan

Mencatat

Tulis semua impian, buka lah kembali ketika tak punya mimpi

Pukulan

Terkadang, semuanya jadi berantakan. Tak perlu menjadikannya menjadi sebuah penyesalan

Wednesday, February 1, 2012

JOMBLO, BERPACARAN, PELARIAN, ATAU SELINGKUHAN ???

Hidup memang harus penuh dengan kepastian, karena dengan begitu akan jelas ke arah mana tujuan kita. Tidak hanya dalam menentukan masa depan, tapi jauh sebelum itu banyak hal yang harus di pastikan. Banyak orang berpendapat kepastian dalam hidup itu adalah sangat penting, begitupun saya. Terombang - ambing dalam ketidakpastian memang bukanlah hal yang diinginkan. Tetapi, walaupun terkadang kepastian itu akan lebih sakit daripada yang diperkirakan tetapi setidaknya kita lebih pasti untuk menjalani kehidupan selanjutnya yang masih teramat panjang.


Seperti halnya kasus seperti ini, asmara yang selalu menjadi pusat permasalahan bagi kaum muda. Makanya, wajar - wajar saja jika banyak remaja yang mengidap penyakit trend 2011 yaitu "GALAU". Kebanyanyakan dari mereka bermasalah dengan hatinya, dengan calon pasangan, pasangan, atau bahkan mantannya. Tetapi, kebanyakan yang menjadi permasalahan adalah pada calon pasangan. Karena ketika menginjak pada fase ini, kita akan lebih mendekatkan diri kita pada status hubungan atau bahasa kerennya adalah "relationship". Ada yang dinamakan JOMBLO, BERPACARAN, PELARIAN, DAN SELINGKUHAN . Ini adalah 4 fase yang akan menjadi takdir anda bagi yang mencari calon pasangan. Dan dimana posisi anda saat ini ? Berikut akan saya utarakan sedikit tentang 4 fase di atas.

Baiklah, kita bahas satu persatu di sesuaikan dengan besar kecilnya resiko yang akan di dapatkan, yaitu :
1. JOMBLO
" Di tolak itu biasa, Di terima kapan ya ? " itulah mungkin yang menjadi semboyan para jomblo. Tak enak memang berada di posisi seperti ini, jomblo selalu di jadikan sebagai bahan cemoohan ataupun sering di jadikan sebagai alasan dalam beberapa permasalahan. Dan kejadian seperti ini mungkin tidak akan asing dengan kita. Karena tidak mempunyai pacar, lantas di olok - olok sebagai homo sexual, ataupun hal - hal lain yang sedikit tidak mengenakan. Kaum - kaum seperti ini biasanya di golongkan pada golongan kesepian dan kurang perhatian, walaupun mempunyai keluarga ataupun teman tetapi perhatian dari lawan jenis yang menjadi idaman adalah hal lain. Contoh - contoh kecil seperti ucapan "selamat pagi" mungkin hal yang sepele, tetapi ini bisa menjadi motivasi yang begitu besar ketika bangun di pagi hari. Tidak percaya ? Jika anda termasuk dalam kategori ini, mungkin anda akan merasakannya dan tidak perlu bersusah payah, tetapi jika anda sudah berpasangan cobalah satu hari tidak menerima pesan seperti ini di pagi hari dan rasakan perbedaanya. Dan bandingkan ini dengan pesan "selamat pagi" dari teman ataupun keluarga anda, karena ini akan memberikan efek yang berbeda. Banyak orang dalam golongan ini mengatakan bahwa "Jomblo itu enak, gak ada yang ngekang, bebas, dan gak perlu minta izin kepada pasangan ", tetapi sesungguhnya ini adalah sebuah pembodohan diri. Alibi yang selalu di jadikan alasan untuk menutupi kesepiannya, karena bagaimanapun kita adalah mahluk yang tidak dapat hidup sendiri, peran "The Special One" akan sangat membantu dalam menjalani kehidupan kita. Lantas, apakah akan terus menjalani kehidupan seperti ini ? TIDAK !!! Suatu saat, kita harus mengajak lawan jenis untuk menikah ke pelaminan. Entah kapan, yang pasti ini adalah sebuah kepastian. Setiap orang dilahirkan berpasang - pasangan, hanya saja dengan waktu dan tempat yang tidak dapat di perhitungkan. Terkadang, golongan seperti ini sering dijadikan sebagai kasta terendah. Tetapi, simpan dulu jawaban anda sebelum saya utarakan keseluruhan dari 4 fase yang tadi.

2. BERPACARAN
Fase kedua ini, adalah kelanjutan dari fase yang pertama ketika dua insan jomblo sudah bertemu lantas menyatukan hati mereka pada fase yang lebih berkomitmen yaitu berpacaran. Berpacaran menjadi golongan yang terfavorit. Bagaimana tidak ? Ini banyak dijadikan sebagai ajang pembuktian, yaitu membuktikan bahwa ada orang yang suka terhadap mereka. Makanya, tidak sedikit mereka yang berpacaran dengan bangganya memamerkan pacar mereka di jejaring sosial seperti yang saudara rasakan. Dan itu wajar - wajar saja, karena bisa di bilang ini adalah sebuah prestasi tanpa medali. Ketika orang yang kita berhasil menaklukan lawan jenis dengan berbagai pengorbanan dan bahkan sedikit rayuan gombal. Golongan ini bisa dikatakan golongan yang bahagia, bersikap romantis dengan pasangannya masing - masing dan saling berbagi kasih sehingga yang terasa bahwa dunia ini hanyalah milik mereka berdua. Panas, hujan, bukan menjadi alasan bagi mereka, justru ini dijadikan sebagai hal yang begitu romantis. Yaaa begitulah anak muda, selalu ingin merasakan hal - hal yang berbeda. Tanggal jadian, tanggal lahir pasangan, valentine terkadang selalu menjadi momen yang tidak terlewatkan. Banyak orang, berfikiran bahwa ini adalah fase yang paling membahagiakan. Tetapi, terkadang pengekangan yang terjadi diantara keduanya selalu menjadi sumber permasalahan. Tidak boleh ini, tidak boleh itu, atau bahkan melarang semua aktivitas yang tidak disukai salah satunya. Dan ini konon adalah sebagai bentuk "cinta" ataupun "perhatian" dan jadi bumbu dalan berhubungan. Benarkah itu ? Silakan anda jawab sendiri ^_^. Nah, kemudian ketika tidak ada lagi keserasian antara mereka berdua maka selalu ada hal - hal baru yang ingin dicari. Dan terkadang ini harus membutuhkan bantuan orang lain. Siapakah itu ? Yaitu kaum - kaum "ketiga". Penasaran ??? Mari kita lanjut !

3. PELARIAN
Ya, ini lah golongan ketiga yaitu "PELARIAN". Golongan yang berada di tengah kemelut perseteruan orang yang berpacaran. Beda halnya dengan teman dekat, golongan ini hanya akan dibutuhkan ketika salah satu "korban" merasa kesepian dan ingin di perhatikan ataupun sebagai (mohon maaf) pembalut pada alur kehidupan orang yang berpacaran. Kenapa saya katakan seperti itu ? Sifat pembalut yang selalu siap menjadi "penolong" ketika ada yang "bocor". Dan begitu pula dalam hal ini, selalu siap sedia menjadi penolong yang dilanda kejenuhan dari pasangannya. Terkadang, si "pelarian" ini akan lebih banyak berkorban daripada pasangan aslinya. Ada yang tahu kenapa ? Karena sikap yang terlalu berlebihan seperti halnya orang berpacaran selalu menjadikan perasaan yang berbeda. Kalo orang yang menjadi pelarian itu tidak mempunyai perasaan yang sama, never mind. Ini tidak akan berujung pada kasus yang berikutnya, tetapi jika si "korban" dan si "pelarian" mempunyai perasaan yang sama, inilah yang sering ditakutkan. Tidak ada yang salah dari keduanya, karena siapa yang akan menyalahkan rasa kasih sayang dan selalu datang begitu saja. Hanya saja, sejauh mana 2 insan ini untuk mengontrolnya. Tetapi, sungguh malang orang yang berada di posisi ini. Kemungkinan kecil untuk di cintai tetapi pengorbanan adalah sebuah harga mati. Dan bahkan mungkin, nasib ini tak lebih baik dari seorang jomblo, si "jomblo" mungkin kesepian tetapi tidak akan memikirkan hal - hal lain selain hidupnya. Beda halnya dengan kaum ini, yang berada pada ketidakpastian
 " HIDUP SEGAN, MATIPUN ENGGAN " inilah semboyan bagi kaum pelarian, terombang ambing di antara jomblo dan pacaran. Sungguh mengenaskan memang, tetapi inilah resikonya. Di balik semua pengorbanannya itu, lantas apa yang akan dia dapatkan ? Dan ini tidak lebih baik dari seorang jomblo. Tetapi, jika ini berlanjut maka akan beda lagi ceritanya. Ini akan berlanjut pada fase berikutnya yaitu "SELINGKUHAN".



4. SELINGKUHAN
Ya, ini lah akhir dari semua permasalahan di atas yang merupakan kelanjutan dari si "pelarian". Jika keduanya mempunyai komiteman yang kuat terhadap ikatan selanjutnya, kenapa tidak ? Ini bisa saja terjadi, dan mungkin sudah tidak asing lagi. Tetapi, mungkin ini lebih baik dari golongan ketiga. Karena setidaknya di sini sudah ada kepastian tentang hubungan mereka. Selanjutnya yang menjadi permasalahan adalah, adakah diantara kita yang rela menjadi selingkuhan ? Tak enak memang, walaupun sudah ada kepastian tentang hubungan keduanya justru inilah yang paling sakral. Si "pelarian" justru akan menjadi korban dari kekasih selingkuhannya, itulah mengapa banyak sekali kasus kekerasan yang diakibatkan oleh hal - hal seperti ini.



 Melihat dari kesimpulan diatas, tidak ada yang menjamin kesenangan seutuhnya karena semuanya memberikan kesan yang berbeda tergantung bagaimana kita menjalaninya. Tetapi, terkadang menjadi JOMBLO SEJATI itu lebih baik daripada menjadi PELARIAN, ataupun bahkan SELINGKUHAN. Tetapi jika kita bisa BERPACARAN dengan jalan yang benar, mungkin teori diatas bisa dibantahkan.




Seperti biasanya ini hanyalah pemahaman saya, tanpa bermaksud untuk menjadi provokator dalam hubungan anda. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan, dan mohon koreksinya jika itu memang perlu di lakukan. Dan sekali lagi, ini hanyalah pemikiran saya dan Anda lah yang menentukan It's About Your Way :)