Mencermati

Kehidupan tidak hanya dilewati begitu saja, Pelajari Masa Lalu

Rencakan

Merencanakan segala hal untuk kehidupan di masa mendatang

Berpikir

Menimbang, baik dan buruk dari setiap keputusan

Mencatat

Tulis semua impian, buka lah kembali ketika tak punya mimpi

Pukulan

Terkadang, semuanya jadi berantakan. Tak perlu menjadikannya menjadi sebuah penyesalan

Friday, December 6, 2013

"KOSONG"

Belakangan ini saya tidak mengerti dengan apa yang sedang dirasakan. Selama 23 tahun dan baru kali ini merasakan hal yang seperti ini. Ada sebuah perasaan dimana saya benar – benar tidak merasakan apapun. Tidak senang, tidak sedih dan tidak keduanya. Entah perasaan seperti apa ini sebenarnya ?

Bermain PES tidak lagi memberikan kesenangan yang begitu menggembirakan. Bermain, memasukan bola, goal dan sudah begitu saja, tidak ada yang special seperti sebelumnya. Tidak ada rasa greget yang bisa menimbulkan semangat ketika memainkannya. 

Belakangan ini pun menikmati kopi tak lebih seperti minum air putih biasa, tidak ada sensasi ketika menghirup aroma kopi setelah baru saja di seduh. Merokok pun tidak ada lagi kesenangannya, tak lebih dari sekedar menghisap asap lantas menyemburkannya lagi. Dan terus saja begitu.

Ketika membaca buku, tidak ada ekspresi yang berlebihan seperti biasanya. Setiap kalimat yang dibaca, lembar demi lembar halaman yang di bolak balik tidak memberikan makna dari setiap kata yang telah di lewati. Ekspresi yang biasa saja, datar, tak ada yang special.

Lalu apa ini ? sampai saat ini saya belum bisa mendapatkan jawabannya. Hampir setiap malam saya berdiam diri di kamar, untuk befikir dan mencari sesuatu hal yang bisa mengembalikan lagi senyuman, atau paling tidak rasa sedih yang selama ini tersimpan entah dimana. Dan sampai saat ini pun belum pernah menemukan titik terangnya.

Tidak hanya itu, inspirasi yang selama ini selalu hadir ketika bekerja atau melakukan aktifitas lainnya seakan ikut hilang. Semuanya tersimpan baik di sini, di dada yang sepi. Dia tak mampu untuk keluar, meneriakan apa yang dirasakannya. Seperti ada sebuah tembok besar yang menghalangi, supaya semua ini tidak bisa menyembur keluar.

Layaknya gunung yang sudah lama tertidur, menahan semua magma yang ada di dalamnya. Dan pada saatnya nanti akan keluar dengan sendirinya setelah semuanya tidak mampu lagi tertahan. Apakah hati ini juga sama demikian ? Sedang menikmati masa – masa tertidur pulas dalam kesendirian dan kesepiannya dan akan “memberontak” pada akhirnya nanti. Siapa tahu ? Saya sendiri tidak bisa memprediksikannya.

Yang jelas, pertanyaan ini pun belum bisa terjawab. Apakah ini yang di sebut dengan “kosong” ? hampa ? atau sesuatu yang lebih mengerikan daripada keduanya ? Saya tidak pernah tahu, tapi secepatnya harus keluar dari lingkaran ini. Apapun dan bagaimanapun caranya.

Ketika Saya menyelesaikan tulisan ini, perasaan ini masih tetap saja sama. Ekspresi yang datar, memainkan asap rokok dan perasaan yang sedikit linglung. 

Sunday, December 1, 2013

"BODOH"

"Kalo bicara soal urusan bimbingan skripsi, pasti selalu ada istilah "di jailin dosen". Tapi yang ini beda, giliran mahasiswa yang sedikit "ngejailin dosen"... "

Kalo ada mahasiswa yang bimbingan hari minggu ke rumah dosen, udah ga ketulungan tuh rajinnya si mahasiswa. Sama seperti saya, yang pas hari minggu kemarin niat bener buat bimbingan sama dosen pembimbing walaupun mesti hujan - hujanan dan nyita waktu istirahat. Maklum, namanya juga di buru waktu sidang sama wisuda. Walaupun pada akhirnya, dosen ga ketemu apalagi dapet tanda tangan sama minta revisian. Meskipun begitu, sore kemarin memberikan banyak pelajaran dari kebodohan yang saya lakukan.

Begini ceritanya....
Sore itu, saya ada janji sama dosen pembimbing 2 buat ngasih skripsi buat yang pertama kalinya. Meskipun cuaca mendung, berangkatlah saya dengan si kuda besi dengan maksud untuk menemui sang dosen. Walaupun mesti nanya dulu di jalan, karena ga pernah kerumah beliau sebelumnya. Setelah beberapa kali muter - muter di salah satu perumahan ternama di kota saya itu, ketemulah itu rumah. Dengan sebuah mobil volkswagen yang terparkir tepat di depan rumahnya. Ah, sungguh mobil klasik yang elegan.

Sesampainya di depan pintu rumah, saya membaca nama beliau di salah satu sticker sensus pemilihan umum, sesaat itu juga, saya berkata dalam hati "Ah, udahlah ga salah lagi ini rumahnya...". Langsung saja di ketuk pintu itu, berharap ini memang benar - benar rumahnya dan pertemuan ini akan segera berakhir.

Nyatanya, keinginan ini tidak berjalan mulus. Ada kekhawatiran ketika melihat deretan foto keluarga yang menghiasi ruang tamu waktu itu. Kekhawatiran itu pula yang membuat semuanya menjadi kacau. Ada perasaan yang entah darimana datangnya yang mengatakan kalau itu bukan rumah dosen yang saya tuju. Semakin lama terus saja perasaan ini semakin kuat, keinginan untuk segera meninggalkan rumah itu secepatnya dengan keyakinan bahwa saya salah rumah. Sampai akhirnya, dengan setelah sekian lama, dengan hati yang berat dan langkah yang mengendap ngendap Saya meninggalkan ruangan itu tanpa ucapan perpisahan kepada orang rumah.

Di perjalanan pulang, ternyata kegelisahan ini tidak berhenti begitu saja. Justru sebaliknya, perasaan bahwa itu benar - benar rumah dosen tersebut begitu kuat. Sempat berhenti sejenak, hanya untuk mengecek bahwa no telpon tersebut benar - benar milik beliau. Dan ketika menyadari hal bodoh itu, Saya langsung saja bergegas pulang ke rumah. Jangan sampai sudah melakukan hal bodoh, dan juga harus kehujanan di jalan.

Ah....betapa bodohnya seorang mahasiswa yang bisa mempunyai perasaan seperti itu, ketika dia benar - benar membutuhkan bimbingan dari seorang dosen, biar skripsinya cepat selesai. Sesampainya di rumah, saya langsung bergegas membuka handphone dan mengirim pesan kepada beliau

"Pak, maaf sepertinya saya tidak bisa ke rumah. Di sini hujan besar. Mungkin besok pak..."
"Oh iya, kirain yang tadi ke rumah terus pulang tanpa pamitan"
"Enggak pak, gak sempet keluar. Gimana kalo besok ke sekolah bapak?"
"Oh iya boleh, jam 9"

"Iya, makasih pak"

Kurang lebih seperti itu perbincangan kami lewat sms, saya bersyukur bahwa beliau tidak begitu mengenal saya sebelumnya, meskipun pernah mengajar salah satu mata kuliah. Entah semester berapa, dan mata kuliah apa, saya kurang mengingatnya. Ah, saya memang mahasiswa yang kurang ajar hehe.

Imbas dari kebodohan ini tidak berhenti begitu saja, niat - niat ingin berbohong untuk menenangkan diri, nyatanya kegelisahan ini semakin menjadi - jadi. Makan tak enak, merokok tak enak, bahkan diam pun tidak enak. Seperti ada perasaan tertekan, dan perasaan bahwa kebohongan ini akan terbongkar.

Sampai akhirnya saya berfikir, bahwa seandainya tadi lebih tenang mungkin kebodohan ini tidak akan pernah terjadi. Saya akui, belakangan ini memang bisa di sebut stress. Pekerjaan yang begitu banyak, dan berbagai hal yang harus di pikirkan atau memang yang tidak pantas dipikirkan menyelimuti kepala saya ini. Hal - hal kecil yang tidak bisa diselesaikan begitu saja, atau hal - hal besar yang sampai sekarang tidak ada ujungnya.

Saya hanya bisa berharap, bahwa kebodohan ini tidak akan terjadi untuk kedua kalinya. Dan malam ini, Saya bisa tidur dengan nyenyak. Semoga :)


Saturday, November 16, 2013

Menunggu

Hello blogger... :)

Ah lama rupanya, sudah tidak menulis lagi di blog sederhana ini. Memang banyak hal yang mestinya bisa diceritakan, tetapi ketika semuanya berhubungan dengan sesuatu yang lebih privasi, terkadang saya selalu berfikir kembali untuk menuliskannya disini.

Entah kenapa, ada keinginan tiba - tiba untuk kembali menulis. Ya, sekedar cerita - cerita ringan tentang kehidupan Saya yang pada kenyataannya memang monoton. Tidak banyak hal - hal baru, hanya mengulang kembali cerita yang sudah dituliskan sebelumnya. Masih tentang skripsi dan cinta yang sampai sekarang belum sempat untuk diapresiasi Hahaha....

Kita mungkin pernah mengalami beberapa kejadian, dimana apa yang diprediksikan sebelumnya benar - benar terjadi. Saya termasuk orang yang sering mengalami kejadian tersebut, dan entah ini menjadi sebuah indera keenam ataupun tidak, yang jelas Saya bangga memiliki keahlian tersebut. Mungkin kedepannya bisa saja menjadi seorang peramal heuheu.

Misalnya, ketika Saya mempunyai perasaan bahwa skripsi yang telah ditulis ini pada akhirnya akan mengalami revisi yang cukup besar. Benar saja, beberapa hari kemarin dengan niat ingin melakukan bimbingan, sang Dosenpun menyuruh untuk mengganti lagi judul yang sebelumnya sudah diseminarkan. Menyakitkan memang, apalagi ketika semua bahan skripsinya sudah beres dan tinggal di jilid saja. Tetapi, setidaknya ini bisa menjadi sebuah pembelajaran kedepannya bahwa skripsi itu harus sesuai dengan keinginan dengan Dosen pembimbing, bukannya dosen yang lain.

Berawal ketika salah satu dosen yang sebelumnya menjadi penguji seminar, dia menyuruh untuk menyelesaikan skripsi dan setelah itu baru melakukan bimbingan. Pada awalnya dia akan bertanggung jawab dengan apa yang telah dikatakan sebelumnya. Kenyataannya, ketika Saya menceritakan kembali apa yang terjadi dia malah menyuruh untuk mengikuti apa yang dikatakan pembimbing. Ah, dasar Dosen yang tidak konsisten. Entah apa maksudnya menyuruh demikian, yang jelas Saya sudah terlanjur melakukan apa yang diinginkannya. Sudahlah, Saya sudah terlanjur untuk tidak mempercayainya lagi. Sudah terlalu banyak omong kosong yang dikatakan sebelumnya.

Hari ini, rencananya datang ke kampus untuk bimbingan kedua. Tapi, sepertinya sang Dosen tidak menampakan batang hidungnya. Ternyata, menemukan Dosen pembinbing sama sulitnya dengan menemukan belahat hati. Hahaha....

Sambil menunggu hujan, di kantin ini Saya masih menanti balasan pesan yang Saya kirim sekitar setengah jam lalu, dan ditelponpun tidak ada jawaban. Banyak mahasiswa yang sedang nongkrong di kantin ini, dan Saya masih asyik senyum - senyum sendiri menuliskan kebodohan ini di blog. Entah apa yang mereka pikirkan, dan Saya tidak peduli. Siapa mereka ? Saya pun tidak mengenalnya heuheu

Setelah hampir sekitar 1 jam menunggu, sang Dosen pun tidak memberi kabar kedatangannya. Dan ketika Saya menyelesaikan tulisan ini, keadaannya masih tetap sama. Ah, mungkin harus menunggu lebih lama lagi atau lebih baik pulang saja :D



Saturday, September 7, 2013

"HIM"

Membuka facebook selalu saja menyajikan hal – hal yang cukup pedih. Siang ini, Tuhan cukup berbaik hati karena telah membuat koneksi internet siang ini berantakan. Entah apa yang terjadi, seandainya koneksi tadi siang lancar. Mungkin Aku sudah mendatangi tempat yang sedang kalian datangi juga. 2 tempat yang entah kenapa menjadi pusat perhatian pikiranku belakangan ini. Dan benar saja, tadi siang kalian pergi ke tempat itu. Ah, sebuah fantasi yang hanya sekedar menjadi fantasi. Berniat mengajakmu pergi kesana dan sudah didahului oleh pacarmu. Entahlah, ada banyak hal yang sempat terpikirkan dan akhirnya benar – benar terjadi. Seperti kisah siang ini.
Yang lebih menyedihkan lagi adalah, lukisan sketsa yang selama ini akan menjadi hadiah ulang tahunmu yang ke-22 belum juga sempat diberikan. Selalu saja ada halangan ketika akan memberikannya, semacam ada penghalang yang menuntut untuk tidak melanjutkan rencana ini. Tapi, bagaimanapun juga kado ini harus benar – benar diberikan, jangan seperti tahun – tahun yang lalu. Sebuah pertanyaan yang masih menyisakan tanda tanya hingga saat ini. “Sejauh mana hadiah ini akan berarti untukmu ?”. Mungkin hanya akan jadi penghias, mungkin tidak akan di pasang di ruang tamu, atau mungkin akan selalu nyaman berada di kolong tempat tidur. Aku tak akan pernah tahu.


Kembali berimajinasi tentang aktifitasmu tadi siang, sepertinya menyenangkan, dan dia selalu bisa membuatnya seperti itu. Dan Aku ? Kamu tau sendiri, sepanjang kita main tidak pernah berakhir dengan senyuman….heuheu. Aku memang tidak punya pengalaman yang cukup banyak tentang hal – hal seperti ini. Atau paling tidak, bayangan ketika melihatmu dibonceng menggunakan sepeda motornya. Melihat kalian tertawa bersama di atas motor itu adalah kebahagiaan yang paling menyakitkan. Beruntunglah dia yang tahu bagaimana membuat hidupmu menjadi lebih berwarna, menghiasi harimu dengan senyuman dan dengan hal – hal baru yang bisa membuatmu menikmati hidup ini. DIA bukan AKU !!! :).
Jangankan untuk membuatmu bahagia, membahagiakan diriku saja aku masih belum mampu. Sepertinya aku sudah terlalu kehabisan akal untuk bisa melakukan apa yang sudah dia lakukan. Dia bawa kamu ke kebun binatang, masih ingat ketika Aku membawamu ke salah satu rest area yang waktu itu baru saja rampung, hasilnya FAILED. Dia bawa kamu ke solaria, bebek goreng, atau tempat tongkrongan lain yang mungkin ga pernah Aku tahu, dan dia berhasil membuatmu “tertawa sendiri”. Masih ingat pas aku ngajak kamu makan ke rumah makan biasa, “Kalau mau makan kayak gini, mending di rumah aja aku pasakin”, hasilnya FAILED. Dan yang lebih parah adalah dia dan aku sama – sama bawa kamu ke sebuah tempat wisata (situ) yang sama. Melihat senyumanmu ketika di foto, kita sama – sama tahu apa yang sudah terjadi di sana. Dan aku, Aku bahkan ga punya satupun foto pas kita kesana, ini yang lebih FAILED. Aku ga tau, harus bandingin yang mana lagi, sepertinya aku ga ada bagus”nya selama ini. Lantas, apa yang mesti dibanggakan ? Apa yang bakal jadi penilaian kamu buat milih Aku ? NOTHING !!! I am just NOTHING

Monday, September 2, 2013

All The Best for You, My Dream

Happy Birth Day To You.....

Beberapa menit lagi, genap umurmu akan menjadi 22. Dan apa yang selama ini aku pikirkan, ternyata benar menjadi kenyataan. Surprise di malam hari, kue, lilin, "22" dan kalian berbagi doa bersama. Mungkin sama seperti yang terjadi pada tahun sebelumnya. Entah kado apa yang dia berikan kali ini, setelah 1 tahun yang lalu dia memberikan sebuah boneka "senyum" berwarna kuning. Mungkin kamu tidak pernah menceritakannya, tapi Aku tau benar siapa orang itu.

Puji Tuhan, sejak pukul 7 aku langsung memutuskan untuk keluar rumah. Sebagai sebuah antisipasi, untuk tidak melihat kemesraaan kalian berdua. Terakhir kali aku melihat kejadian seperti itu, kaca speedometer menjadi sasaran empuk untuk menjadi pelampiasan. Dan malam ini, aku tidak ingin mengulang kekonyolan itu lagi. Aku akan senang melihat kamu bahagia, tapi aku juga tidak bisa membohongi perasaan diri sendiri. Ketika melihatmu bahagia dengan orang lain, aku selalu berfikir bahwa selama ini aku tidak pernah bisa membuat kamu seperti itu. Ketika kita "keluar" pun, aku tak pernah merasakan itu, merasakan kalau kamu benar - benar bahagia. I CAN'T MAKE YOU HAPPY.


Kue itu mungkin lebih dari cukup untuk membuat malam ini begitu berkesan, tapi yang lebih berkesan adalah orang yang memberikannya kepadamu. Terkadang, apa yang dibutuhkan adalah pemberian dari orang yang "tepat". Aku juga sudah menyiapkan sebuah hadiah untukmu, hanya saja yang selama ini menjadi pikiranku adalah sejauh mana itu akan berarti buatmu. Aku juga sama ingin memberikannya malam ini, tapi aku tahu, akan ada orang lain yang melakukan hal yang sama. Dan aku lebih baik mencari waktu lain untuk melakukannya. Mungkin akan sedikit terlambat, atau mungkin kado itu juga tidak akan pernah berarti apa - apa buatmu. Tapi setidaknya, Aku sudah berusaha.

Meskipun sudah 1 minggu lebih kita tidak pernah ada komunikasi lagi, tapi aku tidak akan pernah lupa hari ini. It'll be Your special day. Setelah baru - baru ini lulus menjadi seorang sarjana IT, lantas apalagi kado yang paling akan membuatmu bahagia selain menikmati malam ini dengan orang yang kamu sayangi. Berbagi cinta, cerita, dan..................ah sudahlah, terlalu sakit jika harus membayangkan itu semua.

Malam ini, bukan waktu yang tepat untuk sekedar mengucapkan ucapan ulang tahun atau memberikan hadiah ini. Karena saat ini, kamu pasti sedang merasakan kebahagiaan yang begitu sangat. Dan ketika aku memaksakan ini semua, maka yang terjadi adalah INI BENAR - BENAR TIDAK AKAN BERARTI BUATMU. Seperti memberi segelas air putih, ketika kamu jelas - jelas sedang meminum segelas jus yang segar. Aku hanya tidak ingin terlihat bodoh.

Tapi, apapun yang akan terjadi nanti pada akhirnya aku selalu mendoakan yang terbaik untukmu. Mungkin akan terasa pedih, tapi lebih baik melihatmu bahagia dengan orang lain daripada harus hidup denganku dan kamu tidak pernah mendapatkan itu semua. All the best for you, My Dream ^_^

Friday, June 14, 2013

True Love Story (Video)

Malam ini Saya berkeliling ke sebuah akun twitter orang lain, setelah membaca salah satu tweetnya yang cukup menarik tentang kedatangan Karen Armstrong ke Indonesia untuk menyebarkan "The Message Of Compassion" . Saya memang suka dengan beliau, karena buku nya yang benar - benar menginspirasi untuk menjalani hidup yang lebih baik. Tetapi, bukan itu yang akan Saya ceritakan sekarang.


Setelah menjelajahi akun twitternya, Saya menemukan sebuah video yang berhasil membuat Saya terdiam beberapa menit. Video ini berasal dari negara Thailand, sebuah pesta pernikahan, di sebuah gereja yang cukup megah. Tapi, Saya heran melihat beberapa kerabat nya yang menangis di tempat itu. Karena biasanya, sebuah pesta pernikahan adalah momen yang menggembirakan. Dan setelah selesai menonton video tersebut, Saya pun mengerti...... Benar atau tidaknya video tersebut, kisah nyata atau hanya sekedar video yang memang di setting untuk menceritakan tentang True Love Strory, itu tidak jadi soal. Semoga, Kita bisa mengambil pelajaran dari video ini ^_^

Ketika Anda selesai menonton video ini, mungkin Anda juga akan mengerti

Friday, May 31, 2013

Pengakuan Dosa

Akhirnya, setelah sekian lama menentukan waktu yang tepat, Kau pun mengetahui segalanya. Semua kebohongan yang selama ini Aku sembunyikan. Sebuah akun fb yang selalu menjadi teman curhatmu dan sebetulnya itu adalah Aku sendiri. Berat memang mengakui itu semuanya, tapi bagaimanapun Kamu harus tetap tahu, bagaimanapun ceritanya dan bagaimanapun yang akan terjadi nanti pada akhirnya. Mungkin kamu akan marah, ataupun perasaan lainnya yang akan menjadikan Aku sebagai orang yang tidak akan pernah kamu kenal selamanya. 


Masih ada perasaan tertekan dan beban atas semua kebohongan ini, meskipun Aku sudah mengatakan semuanya. Sampai saat ini, Aku pun tak pernah mengerti bisa mempunyai ide seperti itu. Ah, perasaan ini sudah menggelapkan segalanya. Meskipun Aku tahu dan mengerti setelah percakapan kita malam ini, Kamu tak menjadikan Aku apa – apa. Hanya sekedar menjadi seseorang yang pernah kamu kenal, tak lebih dari itu.


Kini semua hal yang pernah Aku impikan hanya menjadi sebuah penyedap kehidupan saja, tak pernah menjadi sesuatu yang benar – benar menjadi kenyataan. Hidup ini selalu penuh dengan kebohongan, khayalan dan ketidakpastian. Membaca gerak – gerikmu, ini tidak akan menjadi sesuatu yang jadi hal yang begitu penting bagimu. Dan Aku berani bertaruh, bahwa setelah malam ini semuanya akan tetap menjadi sama seperti sebelumnya. Aku dan Kamu, mungkin tak akan pernah menjadi kita. Pedih, tapi siapa peduli ? Kamu pun tidak akan pernah peduli, pastinya. Masih banyak orang lain di luar sana yang akan lebih kamu pedulikan. Bukan seorang pengangguran, dengan wajah pas – pasan, keluarga seadanya dan masa depan yang masih suram. Masih banyak orang lain diluar sana yang lebih bisa menjamin kehidupan yang lebih baik.

Aku sendiri, tak bisa menjamin kehidupanku sendiri. Entah, akan menjadi sesuatu hal yang baik atau buruk pada akhirnya. Aku hanya berusaha untuk mencari, nyatanya selama ini Aku tak pernah menemukannya. Mencari dan terus mencari tanpa pernah menemukan jalan yang berujung. Lantas, siapa yang salah ? Aku ? Kamu ? Atau perasaan ini ? Yang jelas, Aku tak bisa menyalahkan semuanya, terutama kamu. Mungkin Aku dulu terlalu berfantasi untuk bisa memiliki kamu, menjadikan kamu sebagai Ibu dari anak – anak kita kelak. Semua hanya ilusi. Lalu, apa yang perlu diluruskan ? mungkin perasaan inilah yang perlu diluruskan, agar tidak menjadi salah jalan pada akhirnya. Ini semakin menjadi beban, semakin menekan perasaan.

Kita belum pernah menjadi satu, Aku tetap menjadi seorang pemimpi ketika berbicara tentang perasaan. Di luar sana, mungkinkan akan ada seseorang yang menjadi pendamping hidup, berbicara, tertawa dan berbagi bersama. Mungkin iya, muungkin tidak, mungkin ini bukan tentang Tuhan, hanya saja tentang perasaan seseorang yang tertekan. Setelah semua kegagalan, segala hal yang sudah dilakukan, lantas apalagi yang pantas diperjuangkan ? sepertinya semua sudah mencapai titik klimaks, segala sesuatunya tak mungkin lagi bisa diperjuangkan.

Hingga nanti pada akhirnya, Tuhan yang akan berbicara sendiri. Apakah cinta hanya untuk mereka ? Semakin tertekan dengan keadaan, lalu kepada siapa harus mempertanyakan semuanya. Mungkin lebih baik diam, menjadikan semuanya pelajaran bahwa tak selamanya bisa didapatkan. Semua akan menangis pada akhirnya

Thursday, May 23, 2013

NGENES !!!

Ternyata "ngenes" sama "seneng" itu beda tipis ya, keduanya suka dateng tiba - tiba. Lagi seneng, tiba - tiba ngenes, juga sebaliknya. Kayak sekarang, awalnya pengen seneng ujung - ujungnya malah jadi ngenes.

Pernah ga ada kejadian pas kita lagi pengen ngobrol sama orang yang kita suka, tapi dia malah cerita tentang orang yang dia suka. Kurang ngenes gimana coba kalo sampe kejadian kayak gitu. Tapi, itu lah kejadian yang barusan terjadi. Pas badan lagi cape - capenya, terus pengen sedikit semangat walaupun cuman ngobrol di sms doang, ujung - ujungnya dia malah bilang kalo lagi kangen berat sama cowok yang jadi idamannya sejak dulu. What the hell was going on ?

Kebayang dong gimana ngenes nya itu, yang awal - awalnya lagi ngumpulin semangat tiba - tiba malah hilang semangat pas baca sms " Aku nya sih lagi keinget terus sama wajahnya, jadi susah berkata - kata ". Abis baca sms itu, sudah gak ada lagi deh keinginan buat ngelanjutin lagi obroloan. Daripada ujung - ujung nya malah lebih ngenes, mending diem aja terus nge-blog kayak sekarang.

Kejadian ini bukan yang pertama kalinya terjadi, dari dulu juga sering kejadian kayak sekarang ini. Cuman karena dulu masih males nge-blog, jadi semua ceritanya terbuang sia - sia. Gak pernah habis pikir sama orang - orang kayak mereka, entah itu emang di sengaja atau gak di sengaja. Padahal sudah jelas, orang yang di ajak bicara itu sama dia. Tapi, dengan tidak habis pikir bisa mengeluarkan kata - kata seperti itu.

Di sisi lain, ini bisa di bilang wajar karena setiap orang bebas menyukai lawan jenisnya siapapun itu. Tapi yang menjadi tidak wajar adalah ketika dia menceritakan hal itu kepada orang yang juga suka padanya dan jelas - jelas dia mengetahui hal itu. Tidak sempat kah mereka untuk memikirkan hal - hal kecil seperti ini ?

Sunday, May 5, 2013

Amor

Setelah begitu lama tidak membuat postingan di blog ini. Ya, karena beberapa kegiatan yang memang menyita waktu dan tentunya faktor kemalasan yang sering mengganggu. Padahal, banyak sekali hal yang tentunya ingin Saya tuliskan di blog ini. Tapi, karena memang sudah terlalu banyak dan tidak langsung di tulis di sini, akhirnya semua itu berakhir dengan sebuah keinginan saja tanpa ada realisasi untuk di tulis.

Malam ini, entah kenapa tiba" salah satu teman Saya membuat sebuah status di facebook. Di bercerita tentang bagaimana sulitnya menjadi orang yang sederhana ketika menemukan pasangan hidup. seperti Saya :D. Mungkin benar, mungkin juga hanya perasaan. Tapi, Saya tiba - tiba teringat dengan salah satu video yang di temukan di You Tube. Silakan di nikmati ^_^


Wednesday, April 10, 2013

Skripsiku Sayang, Skripsiku Malang

Menunggu adalah hal yang paling membosankan dalam hidup Saya. Apalagi, harus berlama – lama menunggu kedatangan dosen hanya untuk meminta bimbingan untuk skripsi. Ya, seperti sekarang ini. Setelah 1 jam lalu Saya hubungi melalui telephone, dan katanya sedang dalam perjalanan. Padahal jarak tempuh menuju dari rumahnya ke kampus tidak akan sampai menghabiskan waktu 30 menit.
Segelas kopi hitam, 1 botol minuman energi dan berbatang – batang rokok telah dihabiskan hanya untuk sekedar menununggu kedatangannya. Ah, entah dimana sekarang beliau berada. Hanya saja, Saya sudah tak kerasan lagi menunggunya sendiri di sini.
Mungkin ini adalah waktu terlama Saya menunggu seorang dosen di kampus, sebelumnya paling lama Saya hanya mampu menunggu kedatangan Dosen sekitar 15 menitan saja. Sepertinya, ini harus masuk dalam catatan “Buku Rekor Dunia” :D.
Saya manusia dan beliau juga manusia, sama – sama mempunyai kesibukan dan sama – sama memiliki kepentingan masing – masing. Tapi menjadi mahasiswa yang harus menunggu berlama – lama sedangkan Dosennya tidak kunjung dating, itu tidak lagi menjadi hal yang manusiawi, mesipun ini sudah jadi tradisi, apalagi ketika sedang memasuki masa – masa penulisan skripsi.
Ini adalah sebuah tradisi yang harus dihilangkan, tradisi konyol yang pada ujungnya hanya akan menguntungkan satu belah pihak saja. Di kampus, mahasiswa menunggu Dosen, sedang di luar sana Dosen masih enggan untuk pergi ke kampus. Atau masih ada keperluan lain yang lebih penting daripada sekedar menemui mahasiswa kesayangannya di kampus tercinta. Pertanyaannya kemudian adalah “Dimana rasa saling menghargai dan menghormati yang dulu diajarkan Dosen semasa kuliah? Apakah ini hanya menjadi sebuah kajian teoritis saja tanpa adanya pengamalan atas semua yang mereka khutbah kan di depan kelas ?
Tentu ini menjadi sebuah pertanyaan besar yang bisa saja dapat dijadikan sebagai sebuah bahan penelitian skripsi. Tetapi, apakah ada yang mau mengangakat hal ini sebagai sebuah bahan penelitian ? Sepertinya ini hanya akan menjadi buah bibir saja tanpa ada tindakan lebih lanjut. Lagipula, jika nantinya ini menjadi sebuah bahan penelitian, sepertinya ini akan menjadi batu sandungan bagi mahasiswa tersebut. Setidaknya ini akan menjadi semacam sindiran bagi para dosen heuheu.
Pukul 14.00 WIB, sudah 5 jam sang dosen pun akhirnya datang. Dengan muka yang sedikit sinis beliau justru berkata “Bentar ya Rud, ke kelas dulu” sambil menuju salah satu tempat seminar proposal skripsi berlangsung. Ah, sebagai seorang manusia Saya tidak menganggap ini sebagai sebuah bentuk kesabaran. Setelah menunggu sekian lama, dan ketika sudah sampai hanya di beri ucapan manis seperti itu. Ingin rasanya melemparkan barang yang ada di tangan Saya waktu itu. Meski, tidak menuju kea rah mukanya, tapi setidaknya Saya sudah meluapkan nafsu yang terlanjur didiamkan sejak tadi pagi. Begitu mudahnya, beliau mengatakan hal demikian kepada orang yang telah menunggunya sekian lama. Kembali, Saya menanyakan nilai – nilai tentang kemanusiaan yang dulu beliau katakana di depan kelas.
Masih menunggu di depan ruang jurusan, sementara Sang Dosen masih asyik khutbah tentang seminar di kelas. Untuk kali ini Saya merasa menjadi orang yang tertinggal, di saat orang lain sudah mendapatkan SK Bimbingan, Saya masih sibuk mencari jalan akhir proposal. Ini tidak bisa di diamkan, bagaimanapun lulus sebagai seorang mahasiswa, adalah menjadi cita – cita terakhir Saya di kampus ini. Bukan tentang gelar, bukan tentang ketenaran, dan bukan tentang menjadi seorang manusia yang bangga dengan gelar pendidikan. Tapi, Saya sudah sangat muak untuk berlama – lama tinggal di kampus ini.
Masih banyak hal lain di luar sana yang bisa Saya lakukan daripada berpikir untuk menjadi seorang sarjana. Saya pun tidak ingin terus berlarut – larut hanya mengurus perjalanan kesarjanaan ini. Bahkan menjadi seorang sarjana pun bukanlah menjadi hal yang termasuk dalam skala prioritas utama, bagi Saya gelar itu tak cukup penting. Tapi, menjadi orang yang bisa bagi sesame itu jauh lebih penting. Ah, Sang Dosen masih tak juga kelihatan batang hidungnya. Entah kapan beliau akan keluar dari lubang seminat itu.
Sementara awan sudah sangat terlihat mendung, udara mulai begitu dingin, jaket pun sudah tak cukup hangat lagi. Entah berapa banyak batang rokok yang dihabiskan dari tadi pagi, mungkin paru – paru ini sudah sangat hitam, dan rasa kantuk pun mulai menyerang. Ah, entah sampai kapan Aku harus bertahan :/
Benar saja, hujan sudah semakin deras, tapi dingin tak sedikit pun dirasakan. Sementara sang dosen masih asyik dengan mahasiswa seminarnya, dan tak sedikitpun menghiraukan Saya. Pukul 15.34 WIB Saya pindah ke halaman depan perpustakaan. Karena sepatu yang terlanjur basah dan tidak akan nyaman jika harus di buka hanya untuk masuk ke dalam ruangan. Sementara itu, Saya semakin gelisah, sedang hujan tak juga kunjung reda. Mustahil jika mesti pulang sekarang, dan mustahil pula jika harus terus berlama - lama di kampus "tercinta" ini. 
Semuanya semakin memuakan,  sebungkus rokok sudah dihabiskan, padahal Saya belum makan nasi dari pagi. Ini lah pengorbanan mahasiswa mu Pak Dosen, membiarkan perut keroncongan dan dan terlarut dalam penantian hanya berbekal sedikit harapan. Oh Pak Dosen, apakah Anda masih menyimpan sedikit rasa kemanusiaan ?
Tak pernah Saya diam di kampus hanya untuk menunggu seorang Dosen hingga sore hari seperti sekarang ini. Ini semua hanya untuk menghormati orang tua yang selalu menginginkan anaknya menjadi orang yang berhasil. Jika tidak berpikir tentang ini, Aku pun tak sudi duduk berlama - lama di sini.
Angin semakin kencang, dingin semakin merangsak ke seluruh tubuh. Sampai tulisan ini Saya ketik, sang dosen masih enggan menemui mahasiswa yang malang ini.

Skripsiku Sayang, Skripsiku Malang......

Sunday, February 3, 2013

Akhirnya Kau Menikah ^_^

Hari ini, sepertinya akan menjadi sejarah untuk kita berdua. Kita akan bersama - sama untuk melanjutkan kehidupan yang lebih serius, Kau dengan suamimu, dan Aku harus lebih serius untuk mengikhlaskanmu :)

03 Februari 2013, siang tadi Kau baru saja melangsungkan pernikahan dengan lelaki pilihanmu ketika kuliah. Dengan baju berwarna merah, kalian berdua nampak gagah seperti sepasang kekasih yang telah siap menjalani semuanya dan tidak bisa dipisahkan. Di sebuah gedung dengan konsep yang begitu mewah tetapi tidak menghilangkan tradisi daerah. Riasan pengantin dan juga "wedding set" yang elegan dicampur dengan kesenian sunda begitu sangat mengasyikan. 

Sesekali Aku berbicara sendiri dalam hati " Ah, untung saja Kau menikah dengannya. Setidaknya dia bisa memberikan sebuah pesta pernikahan yang megah seperti ini dan sepertinya Kau pun bahagia duduk bersanding dengannya ". Itu lah yang selalu Aku yakinkan dalam hati ketika melihatmu tersenyum dan tertawa di atas kursi itu.

Tak ada yang bisa Aku berikan pada pesta pernikahanmu, hanya sebuah gambar sketsa wajah kalian berdua yang di bingkai dengan warna emas dan akan mengingatkan tentang kebersamaan kalian waktu dulu, warna emas sebagai tanda bahwa kamu pantas mendapatkan sesuatu yang sangat berharga dan istimewa. Itu hanya sebuah kado sederhana, tentunya kado yang paling indah pada hari itu adalah ijab qabul  yang diucapkan suamimu. Bagi seorang wanita, mungkin itu lah kado yang paling di tunggu seumur hidupnya. Dijadikan sebagai pasangan hidup yang sah dan menjalani kehidupan sakinah.

Ketika bersalaman denganmu tadi, mungkin Kau hanya akan melihat senyum kecil saja. Nyatanya Aku begitu bahagia, hanya saja tak mungkin Aku terlalu memperlihatkan keceriaan waktu itu. Apalagi ketika kita di foto bersama dan Kau sempat menggandeng lenganku. Ah, rasanya jantung ini mau copot saja, dan rasanya ingin sekali melepaskan gandengan itu karena Aku merasa tak enak saja jika di lihat orang lain. Meski akhirnya, seketika kau pun melepaskannya lagi gandengan itu. Seperti mencoba melepaskanku dari tekanan yang begitu sangat kuat dan dahsyat.

Tak banyak yang bisa Aku katakan kali ini Luigi, yang jelas hanya doa yang bisa ku bagi denganmu, itu saja. Sejak hari ini, kita jelas - jelas berbeda. Mari kita menjalani kisah yang tersisa, tanpa beban dan tanpa perasaan tertekan ^_^

~ Will ~


Thursday, January 31, 2013

Jangan PLIN - PLAN !!!

Hari ini, akhirnya PPL yang sudah berjalan selama 3 bulan ke belakang akhirnya beres juga. Di tutup dengan kegiatan Maulid Nabi bersama seluruh siswa dan juga Guru di sana. Meski sedikit ricuh dan situasi yang anak - anak yang tidak bisa terkontrol dengan begitu baik tapi secara keseluruhan acara tadi bisa selesai dengan hasil yang cukup memuaskan. Dengan bintang tamu salah satu ustadz yang cukup kondang, acara tadi berhasil menghibur seluruh peserta yang hadir di masjid pagi ini.

Meskipun sudah selesai, tapi nyatanya ini belum berakhir sepenuhnya karena masih ada laporan yang harus segera diselesaikan akhir minggu ini supaya tidak ada lagi pekerjaan yang ditunda - tunda dan berlarut - larut. Sama seperti halnya KKN terdahulu, di akhir - akhir acara selalu saja ada hal - hal yang sering menjadi bahan perdebatan. Ya, mungkin saja ini sudah menjadi sebuah tradisi yang tidak bisa dipisahkan.

Lagi - lagi masalah utama yang muncul adalah sikap tidak konsisten mereka terhadap setiap hasil musyawarah. Berawal dari adanya laporan akhir yang harus segera dibereskan, kami merasa keberatan dengan format yang diberikan oleh pihak sekolah karena setelah di hitung - hitung akan membutuhkan biaya yang cukup banyak. Setelah beberapa kali berdiskusi, dengan Guru Pamong akhirnya kami menemukan sedikit celah supaya laporan ini bisa lebih meminimalisir pengeluaran. Tapi, nyatanya sikap tidak konsisten mereka selalu saja menjadi pokok permasalahan yang utama. Selalu saja ada hal - hal baru yang diusulkan ketika hasil keputusan musyawarah sudah bulat, dan itu menjadikan semuanya menjadi mentah lagi. Dan Saya pikir, tidak ada gunanya juga kalo memang bermusyawarah tetapi setiap hasilnya tidak pernah dijalankan.

Hal ini sempat menyulut emosi, tetapi untuk sekarang Saya mencoba untuk lebih tenang dan lebih memilih untuk pergi dan tidak meneruskan perbincangan supaya kejadian ketika KKN tidak terulang kembali. Entah apa yang ada di pikiran mereka, sikap plin - plan mereka selalu Saya rasakan sejak mulai KKN dulu. Entah ada apa di balik itu semua, tapi sampai kapanpun Saya tidak mau bekerja sama dengan orang - orang yang tidak konsisten dengan perkataan mereka sendiri !!!

Sunday, January 13, 2013

Hapus Skripsi !!!

Skripsi.....oh Skripsi

Bagi setiap mahasiswa, membuat skripsi adalah menjadi sebuah kewajiban sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar S.1. Sekaligus mungkin, menjadi hal yang paling dibenci selama masa perkuliahan, termasuk Saya. Bukan karena susah membuat skripsi ataupun tidak ada ide untuk membuat skripsi, hanya saja ada beberapa hal yang sering menjadi batu penghalang pada saat membuat skripsi.

Bagi Saya, skripsi itu adalah sebuah hasil karya yang patut mendapatkan sebuah apresiasi. Bagaimana pola pikir kita ditantang untuk bisa berfikir membuat sebuah karya tulis yang bisa bermanfaat dikemudian hari. Sebuah tulisan yang tidak hanya berasal dari copy paste, tetapi juga sebagai sebuah pembentukan karakter selama masa perkuliahan.

Sebelum membuat skripsi, pertama - tama yang harus di buat adalah "judul". Dan tentunya, tidak semua judul bisa disetujui oleh dosen. Dengan alasan, sudah banyak yang memakai judul tersebut, judulnya tidak sinkron dengan jurusan yang di tempuh, atau mungkin judulnya terlalu extreme sehingga jika saja nanti di buat menjadi sebuah skripsi bisa menimbulkan kekacauan. 

Ya, dosen memang mempunyai hak prerogatif untuk setuju ataupun tidak setuju dengan judul yang diajukan oleh setiap mahasiswa. Tapi terkadang, Saya sering berpikir bahwa jika mengajukan judul saja harus mendapatkan persetujuan dosen, apakah lantas ini bukan sebuah pengkebirian pemikiran ? Bagi Saya, asalkan judul skripsi itu masih sinkron dengan jurusan yang diambilnya, mengapa tidak dosen tersebut hanya memberikannya usulan revisi judul, bukan sebatas hanya bisa mengatakan "YA atau TIDAK". Dan juga, jika memang ada kesamaan judul apakah mungkin 2 orang manusia bisa membuat 1 skripsi dengan isi yang sama persis ? Bisa saja memang, jika skripsi itu memang hasil menjiplak dari internet atau "di buatkan" oleh orang yang sama.




Tidak hanya itu, ketika berbicara tentang dosen maka kita juga akan membahas tentang waktu. Ketika mengajukan judul saja, kita harus rela menunggu berjam - jam hanya untuk mengusulkan judul. dan belum tentu juga judul itu di terima. Terkadang, Saya berpikir bahwa ketika berurusan dengan skripsi maka dosen seakan - akan menjadi raja. Bebas menentukan waktu, bebas menentukan "Ya atau Tidak", lantas apa bedanya dengan diktator ? Seyogianya, seorang dosen sekalipun harus memahami kondisi mahasiswa tidak hanya memikirkan dirinya sendiri. Dosen memang sibuk, tapi bukan berarti setiap mahasiswa juga tidak mempunyai kepentingan di luar sana.

Ketika berpikir tentang hal - hal ini maka Saya menjadi sangat tidak bersemangat untuk mengerjakan skripsi. Bukan tidak mau berusaha, hanya saja Saya tidak terbiasa jika harus meminta dengan sikap yang berlebihan, seperti halnya menunggu dosen dengan waktu yang sangat lama. Dosen yang sudah di bayar oleh kita setiap semesternya, seharusnya memberikan pelayanan yang baik terhadap mahasiwa, bukan menjadikan mahasiswa sebagai sebuah obyek yang bisa di atur sedemikian rupa supaya menuruti apa yang diinginkannya. Jika hal ini terus berlanjut, lantas kapan dunia pendidikan Indonesia mau maju jika rasa kediktatoran itu masih dipelihara dengan baik.

Jika saja harus menunggu waktu yang lama untuk mendapatkan acc judul, atau pun pengkebirian terhadap pemikiran mahasiswa. Terkadang Saya berpikir, Bagaimana kalo seandainya Skripsi di hapus saja sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar S.1 ?
  

Friday, January 11, 2013

11:11 #reMinDer

Hellooooo My blog :)

Tiga bulan lebih Saya tidak membuat postingan baru, hanya sesekali mengecek untuk memastikan bahwa blog ini dalam keadaan baik - baik saja. Walaupun, memang bisa dipastikan tidak akan terjadi apa - apa karena Saya memang bukan seorang publik figur ataupun tokoh politik yang kapan saja blognya bisa diretas oleh orang lain. Seperti kasus yang menimpa Pak SBY 2 hari yang lalu, ketika website resminya di retas oleh sekumpulan hacker yang mengaku dirinya "HACKER JEMBER". Tapi, Saya tidak akan membahas persoalan itu, karena memang tidak ada urusan juga :D

3 bulan terakhir ini Saya memang sedikit disibukan dengan beberapa kegiatan perkuliahan. Salah satunya KKN selama 1,5 bulan lebih pada bulan agustus dulu. Dan selang 2 minggu langsung diikuti dengan PPL, yang jika memang sesuai jadwal akan berakhir pada bulan ini. Ditambah dengan beberapa pekerjaan yang memang selalu lebih banyak ketika memasuki akhir tahun. Tanpa bermaksud untuk sombong atau apapun, tapi inilah kehidupan Saya. Demi menutup semua kebutuhan sehari - hari Saya memang mengkondisikan diri untuk bekerja lebih keras dan itupun berpengaruh pada berkurangnya waktu yang Saya miliki. Bahkan, hampir tidak mempunyai waktu bermain untuk sekedar berkumpul dengan teman - teman atau menghabiskan akhir pekan. Berat memang, tapi setiap perjuangan akan di bayar dengan hasil yang setimpal ^_^

Setiap harinya, selalu saja muncul ide - ide baru untuk membuat beberapa tulisan tapi rasa malas itu semakin menjadi - jadi. Alhasil, blog ini pun tidur begitu nyenyak dengan waktu yang begitu lama. dan semua ide itu pun hilang begitu saja dengan sendirinya. Makanya, untuk tahun sekarang semoga tidak ada alasan lagi bagi Saya untuk tidak menulis :)

Saya memang sudah merencanakan ini sejak awal, membuat postingan baru bertepatan dengan tanggal kelahiran Saya yang ke-23. 11 Januari adalah hari yang memang menjadi akan selalu memberikan hal - hal yang cukup bersejarah. Seperti tahun kemarin, kado yang paling berkesan ketika itu adalah Saya harus keluar dari tempat kerja yang dulu. Tetapi, mungkin ini adalah jalan yang terbaik untuk menjalani kehidupan Saya kedepannya. Dan alhamdulillah, setelah keluar dari tempat kerja yang dulu, Saya merasakan kehidupan yang lebih baik.

Meskipun tidak seperti orang lain, yang akan selalu mendapatkan ucapan ulang tahun, kado, atau apapun yang bisa membuat hari - harinya menjadi lebih berwarna. Saya tidak terlalu berharap dengan hal itu, bagi Saya menjalani keseharian tanpa stress dan kegelisahan adalah menjadi do'a yang utama untuk menjalani tahun ini dengan lebih baik.

Seperti halnya, seorang wanita yang pernah dekat cukup lama dengan Saya selama 2 tahun terakhir ini. Katakanlah "MD", begitu lah Saya memanggilnya. Seorang wanita berparas cantik, lesung pipi yang manis, berjilbab dan juga aktivis di kampusnya. Jika saja ada 1 orang yang Saya harapkan akan mengucapkan ucapan selamat tahun, itu adalah dia. Tapi siapa sangka ? meskipun kita begitu dekat selama beberapa tahun terakhir ini, dia pun tak cukup dekat untuk sekedar tahu tanggal lahir Saya. Miris bukan ? Ya memang miris :D.

Malam ini entah sebuah kebetulan atau tidak Saya bertemu dengannya di mimpi. Dan di sana pun dia tidak berkata apa - apa, bahkan tersenyum sekalipun. Ya sudahlah, Saya juga tidak bisa memaksa dia untuk mengingat hal ini. Mungkin baginya ini bukanlah tidak menjadi hal yang prioritas, seperti yang pernah ia katakan "Lagian Aku kan bukan siapa - siapa kamu !!!". Dan ini adalah sebuah pembenaran yang begitu menyakitkan, setelah kedekatan yang begitu lama, setelah berbagai cerita yang kerap ia ceritakan di setiap malamnya. Tentang pacarnya, kampusnya, teman - temannya atau apapun yang pernah kita bagi bersama. Tapi, kata - kata itu lah yang selalu menyadarkan posisi Saya sebenarnya. Teringat dengan salah satu lirik lagu Iwan Fals pada lagunya yang berjudul Kesaksian "Kenyataan, harus dikabarkan". Dan ini lah kenyataan yang memang sebenarnya terjadi. Pedih memang, tapi ini tidak lebih pedih ketika harus mengakui bahwa Saya masih mencintainya hingga saat ini. Aneh memang, tapi ini lah kenyataannya :D.

Di usia Saya yang ke-23 ini, tidak begitu banyak hal - hal yang menjadi target hidup di tahun ini. Seperti halnya tahun kemarin, dari sekian banyak resolusi yang Saya buat di awal tahun, tersisa 1 resolusi yang tidak bisa di capai. Hanya beberapa hal yang harus di siapkan sebelum menuju masa usia yang serius, masa dimana segala sesuatunya harus dipersiapkan dengan begitu matang. Semoga saja, resolusi untuk tahun bisa tercapai semuanya. Amin ^_^


Sampai detik ini pun, Saya hanya mendapatkan ucapan ulang tahun dari 3 teman dekat saja. Tapi, siapa peduli ? Saya memang tidak begitu yakin akan ada orang di luar sana yang mengingatnya. Hanya mencoba menerima kenyataan dan menjalani kehidupan ini seperti seharusnya. Sama halnya dengan apa yang telah menjadi fokus Saya di tahun ini. Fokus pada hal - hal yang bisa membangun kehidupan Saya yang lebih baik. Fokus pada kehidupan dan masa depan yang lebih baik. Semoga ini tidak sekedar menjadi sebuah harapan kosong saja, tetapi menjadi sebuah kenyataan sebagaimana mestinya.

Happy birthday to me, happy birthday to reality ^_^