Mencermati

Kehidupan tidak hanya dilewati begitu saja, Pelajari Masa Lalu

Rencakan

Merencanakan segala hal untuk kehidupan di masa mendatang

Berpikir

Menimbang, baik dan buruk dari setiap keputusan

Mencatat

Tulis semua impian, buka lah kembali ketika tak punya mimpi

Pukulan

Terkadang, semuanya jadi berantakan. Tak perlu menjadikannya menjadi sebuah penyesalan

Sunday, February 3, 2013

Akhirnya Kau Menikah ^_^

Hari ini, sepertinya akan menjadi sejarah untuk kita berdua. Kita akan bersama - sama untuk melanjutkan kehidupan yang lebih serius, Kau dengan suamimu, dan Aku harus lebih serius untuk mengikhlaskanmu :)

03 Februari 2013, siang tadi Kau baru saja melangsungkan pernikahan dengan lelaki pilihanmu ketika kuliah. Dengan baju berwarna merah, kalian berdua nampak gagah seperti sepasang kekasih yang telah siap menjalani semuanya dan tidak bisa dipisahkan. Di sebuah gedung dengan konsep yang begitu mewah tetapi tidak menghilangkan tradisi daerah. Riasan pengantin dan juga "wedding set" yang elegan dicampur dengan kesenian sunda begitu sangat mengasyikan. 

Sesekali Aku berbicara sendiri dalam hati " Ah, untung saja Kau menikah dengannya. Setidaknya dia bisa memberikan sebuah pesta pernikahan yang megah seperti ini dan sepertinya Kau pun bahagia duduk bersanding dengannya ". Itu lah yang selalu Aku yakinkan dalam hati ketika melihatmu tersenyum dan tertawa di atas kursi itu.

Tak ada yang bisa Aku berikan pada pesta pernikahanmu, hanya sebuah gambar sketsa wajah kalian berdua yang di bingkai dengan warna emas dan akan mengingatkan tentang kebersamaan kalian waktu dulu, warna emas sebagai tanda bahwa kamu pantas mendapatkan sesuatu yang sangat berharga dan istimewa. Itu hanya sebuah kado sederhana, tentunya kado yang paling indah pada hari itu adalah ijab qabul  yang diucapkan suamimu. Bagi seorang wanita, mungkin itu lah kado yang paling di tunggu seumur hidupnya. Dijadikan sebagai pasangan hidup yang sah dan menjalani kehidupan sakinah.

Ketika bersalaman denganmu tadi, mungkin Kau hanya akan melihat senyum kecil saja. Nyatanya Aku begitu bahagia, hanya saja tak mungkin Aku terlalu memperlihatkan keceriaan waktu itu. Apalagi ketika kita di foto bersama dan Kau sempat menggandeng lenganku. Ah, rasanya jantung ini mau copot saja, dan rasanya ingin sekali melepaskan gandengan itu karena Aku merasa tak enak saja jika di lihat orang lain. Meski akhirnya, seketika kau pun melepaskannya lagi gandengan itu. Seperti mencoba melepaskanku dari tekanan yang begitu sangat kuat dan dahsyat.

Tak banyak yang bisa Aku katakan kali ini Luigi, yang jelas hanya doa yang bisa ku bagi denganmu, itu saja. Sejak hari ini, kita jelas - jelas berbeda. Mari kita menjalani kisah yang tersisa, tanpa beban dan tanpa perasaan tertekan ^_^

~ Will ~