Mencermati

Kehidupan tidak hanya dilewati begitu saja, Pelajari Masa Lalu

Rencakan

Merencanakan segala hal untuk kehidupan di masa mendatang

Berpikir

Menimbang, baik dan buruk dari setiap keputusan

Mencatat

Tulis semua impian, buka lah kembali ketika tak punya mimpi

Pukulan

Terkadang, semuanya jadi berantakan. Tak perlu menjadikannya menjadi sebuah penyesalan

Saturday, November 16, 2013

Menunggu

Hello blogger... :)

Ah lama rupanya, sudah tidak menulis lagi di blog sederhana ini. Memang banyak hal yang mestinya bisa diceritakan, tetapi ketika semuanya berhubungan dengan sesuatu yang lebih privasi, terkadang saya selalu berfikir kembali untuk menuliskannya disini.

Entah kenapa, ada keinginan tiba - tiba untuk kembali menulis. Ya, sekedar cerita - cerita ringan tentang kehidupan Saya yang pada kenyataannya memang monoton. Tidak banyak hal - hal baru, hanya mengulang kembali cerita yang sudah dituliskan sebelumnya. Masih tentang skripsi dan cinta yang sampai sekarang belum sempat untuk diapresiasi Hahaha....

Kita mungkin pernah mengalami beberapa kejadian, dimana apa yang diprediksikan sebelumnya benar - benar terjadi. Saya termasuk orang yang sering mengalami kejadian tersebut, dan entah ini menjadi sebuah indera keenam ataupun tidak, yang jelas Saya bangga memiliki keahlian tersebut. Mungkin kedepannya bisa saja menjadi seorang peramal heuheu.

Misalnya, ketika Saya mempunyai perasaan bahwa skripsi yang telah ditulis ini pada akhirnya akan mengalami revisi yang cukup besar. Benar saja, beberapa hari kemarin dengan niat ingin melakukan bimbingan, sang Dosenpun menyuruh untuk mengganti lagi judul yang sebelumnya sudah diseminarkan. Menyakitkan memang, apalagi ketika semua bahan skripsinya sudah beres dan tinggal di jilid saja. Tetapi, setidaknya ini bisa menjadi sebuah pembelajaran kedepannya bahwa skripsi itu harus sesuai dengan keinginan dengan Dosen pembimbing, bukannya dosen yang lain.

Berawal ketika salah satu dosen yang sebelumnya menjadi penguji seminar, dia menyuruh untuk menyelesaikan skripsi dan setelah itu baru melakukan bimbingan. Pada awalnya dia akan bertanggung jawab dengan apa yang telah dikatakan sebelumnya. Kenyataannya, ketika Saya menceritakan kembali apa yang terjadi dia malah menyuruh untuk mengikuti apa yang dikatakan pembimbing. Ah, dasar Dosen yang tidak konsisten. Entah apa maksudnya menyuruh demikian, yang jelas Saya sudah terlanjur melakukan apa yang diinginkannya. Sudahlah, Saya sudah terlanjur untuk tidak mempercayainya lagi. Sudah terlalu banyak omong kosong yang dikatakan sebelumnya.

Hari ini, rencananya datang ke kampus untuk bimbingan kedua. Tapi, sepertinya sang Dosen tidak menampakan batang hidungnya. Ternyata, menemukan Dosen pembinbing sama sulitnya dengan menemukan belahat hati. Hahaha....

Sambil menunggu hujan, di kantin ini Saya masih menanti balasan pesan yang Saya kirim sekitar setengah jam lalu, dan ditelponpun tidak ada jawaban. Banyak mahasiswa yang sedang nongkrong di kantin ini, dan Saya masih asyik senyum - senyum sendiri menuliskan kebodohan ini di blog. Entah apa yang mereka pikirkan, dan Saya tidak peduli. Siapa mereka ? Saya pun tidak mengenalnya heuheu

Setelah hampir sekitar 1 jam menunggu, sang Dosen pun tidak memberi kabar kedatangannya. Dan ketika Saya menyelesaikan tulisan ini, keadaannya masih tetap sama. Ah, mungkin harus menunggu lebih lama lagi atau lebih baik pulang saja :D