Mencermati

Kehidupan tidak hanya dilewati begitu saja, Pelajari Masa Lalu

Rencakan

Merencanakan segala hal untuk kehidupan di masa mendatang

Berpikir

Menimbang, baik dan buruk dari setiap keputusan

Mencatat

Tulis semua impian, buka lah kembali ketika tak punya mimpi

Pukulan

Terkadang, semuanya jadi berantakan. Tak perlu menjadikannya menjadi sebuah penyesalan

Monday, June 18, 2012

Fenomena Jejaring Sosial

Jejaring sosial, sebuah media berbasis internet yang sekarang sangat diminati oleh masyarakat. Kebanyakan orang, ane pikir udah punya akun pribadi masing - masing, ga tanggung - tanggung "virus" ini udah menjalar dari anak - anak sampe orang dewasa. Mungkin, jejaring sosial ini udah jadi gaya hidup yang ga bisa dihindari pada masa sekarang ini. Dari mulai Facebook, Twitter, Google +, Flicker, Thumblr ataupun yang lainnya. Seperti ada keharusan buat memiliki akun jejaring sosial, soalnya bisa dilihat kalo kebanyakan orang zaman sekarang lebih seneng berinteraksi melalui jejarng sosial daripada melalui sms ataupun telephone. Apalagi pas facebook sekarang udah ngasih layanan ga berbayar untuk semua operator, terang saja ini ngejadiin publik makin antusias buat terus berdiam diri cuman jadi pengamat status ataupun TL ( Timeline ).



Meskipun banyak manfaat dari jejaring sosial itu sendiri, salah satunya buat ngedeketin kembali orang - orang yang dulu pernah kita kenal pada zaman dulu tapi ada beberapa aktivitas di jejaring sosial yang Ane    ( khususnya ) tidak suka, termasuk juga mungkin Agan / Aganwati semuanya. 

REQUEST
Pas pertama kali login, mungkin kita bakal sedikit kebingungan liat "notifications" yang begitu banyak, dan ketika kita buka isinya cuman kumpulan dari request game. Apa maksudnya coba ? Mending kalo emang kita maenin game yang sama, atau ngirimnya sekali - kali sih ga masalah. Tapi, kalo ngirimnya tiap hari kan pusing juga. Apalagi kalo kita bukanya di HP, aduh bingung deh tuh liat notif yang kebanyakannya cuman request game doang.

INVITE "FAN PAGE"
Kasusnya sih, ga jauh beda sama yang diatas yaitu menuhin notif doang. Tapi, kalo yang satu ini malah lebih parah. Soalnya kita disuruh ngelike fan page ( halaman ) yang belum tentu kita suka. Maklum lah, sekarang udah banyak orang yang bikin fan page tapi kebanyakan dari fan page itu gak tau nantinya bakalan jadi fan page apaan. Apakah jadi fan page, yang emang bisa bikin kita nambah wawasan, hiburan ataupun hal lain yang bisa bermanfaat buat kita ato cuman fan page gak jelas yang cuman menuhin notif sama menuhin tampilan di "home" ( beranda ). Buat yang satu ini Ane juga pernah, tapi fan page yang dibuat adalah bagian dari blog ini. Jadi, jika nanti kalo ada artikel yang baru saja Ane tulis ( tapi bukan artikel yang berisi cerita ) sekiranya bermanfaat maka akan di publish di fan page yang nantinya bisa langsung di baca di blog ini. Tapi, kalo cuman tulisan biasa doang gak akan di share di fan page. Kasian juga kan yang punya fb nanti cuman dipenuhin sama postingan yang ga mutu.
 
"KEBELET" EKSIS
Nah, buat yang satu ini yang paling ga demen nih. Ada beberapa orang yang sengaja buat "nyambungin" jejaring sosial yang satu ke jejaring sosial yang lain. Misalnya, aktivitas mereka di twitter mereka share juga di facebook. Nah, apa ga menuhin tampilan di "home" orang tuh ? Apalagi kalo misalkan "user" nya tuh yang "gila" jejaring sosial, udah deh semua di borong sama dia. Dan gak ada lapak buat updatean orang lain. Semua orang juga punya akun jejaring sosial lebih dari satu, tapi kebanyakan gak nyampah di tempat orang kayak yang beginian. Ane pikir nih orang kayaknya "KEBELET" EKSIS soalnya (mungkin) biar orang lain tau, dia tuh punya banyak akun. Padahal ga gitu juga kan ? Twitter ada tempatnya, FB ada tempatnya, Google + ada tempatnya, intinya semua jejaring sosial ada tempatnya. Kalo gado - gado di campur" emang iya enak, kalo jejaring sosial di campur" malah pusing juga liatnya. Kayaknya, orang - orang model gini salah ngartiin, antara share "berbagi" sama "nyampah". Emangnya ni jejaring sosial, yang make cuman dia doang ? :P

Itu mungkin, cuman sebagian dari aktivitas di fb ato jejaring sosial lainnya yang ane alamin. Belum lagi, kalo ada yang jualan, aduh makin males dah. Mending kalo ga di tag, nah ini kita beli juga enggak, minat juga enggak, notif malah penuh sama yang jualan. What The Hell ?!. Pasti agan - agan juga ngalamin hal lain yang gak enak masalah jejaring sosial, tapi ga enak juga kan kalo maen remove / unfollow gitu aja.

Intinya gini gan, jejaring sosial itu kan banyak yang make dan alangkah baiknya kalo emang di pake secara bijak. Emang bener, kalo misalkan jejaring sosial itu milik pribadi dan bebas di gunain. Walaupun emang sah ngelakuin yang kayak begituan, tapi kan ini juga ada hubungannya sama orang lain. Belum tentu mereka seneng, sama apa yang kita lakuin. Jadi bersikap bijaklah, gak perlu ngelakuin hal - hal yang terlalu berlebihan. Kalo mau eksis, silakan eksis tapi jangan jadi NARSIS. Tapi, itu semua kembali lagi kepada agan - agan sekalian. Ini cuman pandangan ane aja. It's About Your Way ^_^

Saturday, June 16, 2012

Photo Anak "LUAR BIASA"

Anak yang "LUAR BIASA", Mampukah kita ? ^_^


Wednesday, June 13, 2012

PENGAMEN JUGA MANUSIA !!!

Terkadang ada beberapa orang yang kurang begitu suka dengan kehadiran para pengamen, mungkin karena penampilan mereka yang sedikit kurang rapih ataupun merasa terganggu ketika berhenti di lampu merah. Ya wajar saja, kebanyakan orang memang terkadang hanya menilai dari penampilan luar saja dan saya sendiripun pernah merasakan hal yang sama. Berbeda ketika bertemu dengan orang – orang berdasi dan pakaian serba rapi, meski tak tahu siapa yang penting bersikap sopan itu wajib hukumnya.


Saya juga dulu pernah merasakan jadi pengamen, mencari uang dengan bernyanyi dari satu toko ke toko yang lain, mengetuk dengan nada gitar dari rumah yang satu ke rumah yang lainnya. Tidak ada perasaan malu sama sekali, karena kami bekerja dengan memberikan suguhan yang bisa di nikmati. Berbeda dengan orang – orang yang hanya berdiam diri duduk di trotoart, setidaknya ada hal yang kami lakukan terlepas mereka memberikan bayaran atau malah terjadi pengusiran ketika selesai mengamen. Tapi, disanalah letak keasyikan dari mengamen itu sendiri. Seperti di kutip dari salah satu lagu Iwan Fals – Seperti Matahari “ Memberi itu terangkan hati “, mendapat bayaran bukanlah tujuan utamanya bagi saya tetapi menghibur secara live dan spontan.

Sebetulanya banyak potensi terpendam yang sayang jika tidak dikembangkan dari para pengamen, apalagi ketika saya berselancar di Youtube dan menonton beberapa video dari para pengamen yang sangat luar biasa. Tidak hanya musik yang mereka sajikan, tetapi ada beberapa keahlian yang tidak dimiliki oleh para pengamen biasanya. Baik itu dari cara memainkan musik maupun lirik – lirik lagu yang di buat menarik, baik itu menjadi sebuah lagu yang romantis, agamis, nasionalis, politis, pluralis, realistis bahkan miris.
2 dari sekian banyak video yang cukup membuat saya senyum – senyum sendiri ketika menikmatinya. Video pertama adalah hasil karya anak kecil berpakaian SD yang mengaransemen ulang lagu Koes Plus – Kolam Susu dan diganti dengan lirik yang begitu realistis terjadi di Indonesia pada masa – masa sekarang ini. Dan lihatlah, kedua anak ini begitu asyik dan keahlian di atas rata – rata memainkan ukulele ( gitar kecil ) dan juga gendang dari pipa paralon ( entah apa namanya ? ) tetapi dengan peralatan yang sederhana ini mereka berhasil memberikan performance yang menghibur. Silakan buffering ^_^

Video yang kedua adalah pengamen asal Jogja, yang sedang perfomance di atas sebuah rombongan bus karya wisata ( sepertinya ). Kedua pengamen ini sedang ingin curhat tentang nasibnya berdua, mulai dari kehidupannya menjadi seorang pengamen, dan kritikan terhadap realita yang terjadi di Indonesia. Tapi, meski demikian selalu saja ada guyonan yang di selipkan di sela – sela lagu yang mereka mainkan dan itu tentu sangat menghibur para penumpang. Biar tidak penasaran, saya sudah siapkan videonya di bawah ini. Silakan buffering ^_^

Sebetulnya, masih banyak video – video dari para pengamen yang sangat berbakat. Hanya saja, tidak mungkin saya memasukan semuanya di sini. Jika berkenan, silakan saja ikuti tautan video di atas dan nantipun akan ada video yang serupa. Dan satu hal yang perlu di tiru dari para pengamen adalah ketika mereka hendak mengakhiri performance selalu menyempatkan memberikan doa. Seperti halnya, video di atas tadi meski di ikuti dengan kata – kata seperti ini “ Seribu – seribu tidak apa – apa, yang penting memberi daripada tidak sama sekali “. Dan itu sangat wajar, karena mereka sedang bekerja meskipun itu (mungkin) bukan mata penceharian yang mereka dambakan sebetulnya. 

Pesan saya hanyalah satu, jika Anda bertemu dengan pengamen perlakukanlah mereka sebagaimana memperlakukan manusia pada umumnya. Mereka hanya mencari nafkah untuk melanjutkan hidupnya, hanya saja nasib mereka tidak sebaik mereka yang berdasi. Dan jika Anda mempunyai rezeki yang lebih, tak ada salahnya berbagi. Sekali lagi It’s AboutYour Way ^_^