Mencermati

Kehidupan tidak hanya dilewati begitu saja, Pelajari Masa Lalu

Rencakan

Merencanakan segala hal untuk kehidupan di masa mendatang

Berpikir

Menimbang, baik dan buruk dari setiap keputusan

Mencatat

Tulis semua impian, buka lah kembali ketika tak punya mimpi

Pukulan

Terkadang, semuanya jadi berantakan. Tak perlu menjadikannya menjadi sebuah penyesalan

Friday, May 9, 2014

Jangan Bohong !!!

Bohong.....
 
Ketika orang - orang berbohong mereka cenderung akan menutupi dengan kebohongan yang lain. Jangan pernah sesekali berbohong jika Anda bukanlah seorang pembohong yang ulung. Apalgi jika Anda berniat untuk berbohong kepada orang yang pandai berbohong. Sepintar - pintarnya Anda berbohong, maka kebohongan Anda akan terungkap.
 
Malam ini, Saya sedang sedang serius mencari sebuah kebenaran. Ketika berbicara tentang kebohongan, maka semuanya akan menjadi hal yang sangat penting. Sekecil apapun masalahnya, jika ada sangkut pautnya dengan kebohongan maka itu bukan lagi menjadi hal yang sepele. Sekali lagi, ketika Anda berbohong maka itu akan menjadi awal penurunan rasa kepercayaan orang lain terhadap Anda.
 
Saya bukan peramal, dan Saya juga bukan orang yang bisa membaca pikiran orang. Hanya saja, entah kenapa ketika ada salah satu hal yang disembunyikan atau perkataan yang bohong tiba - tiba saja Saya dapat menyimpulkan bahwa itu adalah kebohongan. Ini tidak terjadi sekali atau dua kali saja, tetapi berulang - ulang. Yang makin aneh adalah, ketika Saya merasakan bahwa itu adalah sebuah kebohongan maka itu adalah sebenarnya memang kebohongan. 
 
Entahlah, mungkin Saya mempunyai kelebihan untuk membaca gerak - gerik orang atau semacamnya. Atau mungkin juga semua yang Saya rasakan hanya sebuah kebetulan, tetapi kebenaran dari setiap kebohongan yang telah Saya alami selama ini begitu meyakinkan.

Misalnya, ketika ada seseorang yang berkata kepada Saya tentang sesuatu hal dan Saya menemukan ada sedikit kejanggalan dari setiap perkataannya maka Saya tidak akan lagi fokus pada apa yang dikatakannya. Saya akan lebih fokus terhadap gerak - gerik dan juga tingkat kefokusan dia dalam menjawab semua pertanyaan yang Saya lontarkan untuk mengorek sedikit kebohongannya. 

Biasanya, orang - orang yang sedang berbohong akan cenderung gugup dan tidak berani menatap lawan bicaranya. Makanya, ketika Saya semakin menajamkan tatapan mata ke arah orang yang "dianggap" sedang berbohong dan tidak akan melepaskan tatapan itu kepadanya. Semakin dia bertingkah aneh, maka Saya semakin yakin bahwa dia sedang berbohong. Apalagi ketika bertanya "Kenapa sih, kamu ngeliatin aku kayak gitu terus?" Nah, itu adalah sebuah indikasi bahwa dia terganggu dengan tatapan kita dan memecah konsentrasinya untuk memikirkan celah - celah kebohongan yang baru.

Orang yang sedang berbohong juga cenderung akan bertingkah aneh, seperti melakukan hal - hal yang sebenarnya tidak perlu dilakukan. Saya sering melihat orang yang sedang berbohong cenderung lebih sering memainkan kakinya, sekedar menggaruk tangan/hidung atau lebih memilih memainkan handphone sambil berbicara dan tidak mau menatap mata kita.

Tidak hanya itu, mereka juga cenderung memberikan alasan - alasan yang tidak rasional seperti mengarang cerita yang absurd. Gaya bicaranya pun akan sedikit terbata - bata, meskipun lancar biasa ada jeda dimana dia akan memikirkan hal yang seharusnya dilakukaan untuk menutupi kebohongannya.
 
Nah, setelah dia selesai berbicara biasanya akan ditutup dengan "Jadi gitu, terserah sih mau percaya atau enggak" atau "Ya udah, kalo kamu ga percaya". Dengan nada yang sedikit memaksa biasanya mereka akan mengeluarkan kata - kata itu untuk menghentikan pembicaraannya setelah mereka kehabisan akal untuk memunculkan "ide - ide segar" untuk menutupi kebohongannya.

Dan ketika beberapa atau bahkan semua tanda - tanda itu muncul, maka Saya hanya akan tersenyum. Dan tidak tertarik lagi untuk menanyakan apa yang dibicarakannya. Kecuali, jika saja Saya sudah terlalu muak dengan bualan yang dikatakannya maka Saya akan membalikan semua kebohongannya dengan fakta - fakta yang susah Saya siapkan selama menganalisa semua perkataan dan gerak - geriknya. 

Terlebih, ketika di tengah - tengah pembicaraan Saya menyelipkan pertanyaan - pertanyaan yang sedikit menjurus pada kebenaran yang dikatakan orang tersebut, dan dia justru malah mengalihkan pembicaraan, terlihat bingung atau malah justru menghentikan pembicaraan waktu itu juga. 

Mungkin, Saya sok tahu. Tetapi, Saya juga tidak akan begitu saja mengklaim bahwa apa yang dikatakannya itu adalah bohong kecuali sudah begitu yakin dengan "feeling" Saya. Dan naluri rasa ingin tahu yang begitu besar terkadang memaksa Saya melakukan hal - hal yang aneh dan nyeleneh untuk mencari kebenaran tersebut bahkan kalau perlu sampai menanyakan langsung kepada orangnya meskipun dia tidak tahu kepada Saya. Tetapi dengan pertanyaan - pertanyaan klise hanya untuk sekedar mengorek sedikit demi sedikit kebenarannya.

Sebagai contoh, misalkan ada seseorang yang sudah berjanji kepada Saya dan tiba - tiba dia membatalkan janji tersebut. Oke, kalau misalkan alasannya cukup masuk akal maka Saya tidak akan memperpanjang pembahasan itu. Tetapi, ketika itu sudah tidak masuk akal jangan harap Saya akan diam saja dan percaya begitu saja dengan apa yang dikatakannya. 

Malam ini, Saya sampai mengirim pesan klise kepada seseorang yang bahkan dia tidak tahu kepada Saya dan sebelumnya Saya juga tidak tahu nomor handphonenya berapa. Tetapi, inilah Saya. Dengan berbekal beberapa relasi dan juga bantuan internet akhirnya Saya mendapatkan nomor kontak dia. Karena Saya begitu penasaran dengan kebenaran kejadian hari ini. Besok pagi, Saya tinggal menunggu balasan pesan tersebut. Dan mengetahui apakah "dia" berbohong atau tidak.

Intinya, Saya adalah tipe orang yang sangat tidak ingin dibohongi. Karena bagi Saya, menjadi orang yang bisa dibohongi adalah jalan agar kita bisa dibodohi. Meskipun terkadang Saya membiarkan untuk merasa dibohongi, tetapi sebetulnya Saya tahu bahwa Saya tidak mau dibodohi.